Latest News

Monday, December 28, 2020

INI ADA SEPUCUK SURAT PESAN DARI dr. ADI MIRSA PUTRA. Sp.THT

INI ADA SEPUCUK SURAT PESAN DARI dr. ADI MIRSA PUTRA. Sp.THT, salah seorang Dokter di RS. Persahabatan YANG TENGAH BERJUANG MEMBANTU PASIEN COVID - 19, TETAPI BELIAU AKHIRNYA MENINGGAL DUNIA KARENA TERPAPAR COVID - 19 SAAT MEMBANTU PASIEN DI RUMAH SAKIT TERSEBUT...

Terlampir sepucuk surat dokter dari garda terdepan yang ditujukan kepada seluruh masyarakat....

Mari kita simak!

Bagi yang ada di grup agar segera disebarkan, 
Supaya semua orang tahu!

"Saya adalah seorang dokter garda depan melawan wabah. 
Sejak timbulnya wabah, kami semua tenaga medis menghadapinya sebagai peperangan tanpa asap senapan, dan tanpa ragu kami bergabung ke dalam medan perang pertahanan melawan wabah. 

Kami menganggap diri kami adalah prajurit, yang berkewajiban maju ke depan, dengan darah dan daging melawan wabah penyakit, merebut nyawa seseorang dari cengkraman malaikat maut. 

Namun sebenarnya kami juga hanyalah manusia dan bukan malaikat. 

Di area isolasi penyakit yang paling berbahaya, pakaian pelindung yang kami pakai harus betul-betul sangat tebal dan ketat, dengan demikian baru bisa menjamin keselamatan hidup kami. 

Masker harus pakai 2 lapis, Pembungkus Sepatu (shoe cover) pakai 2 lapis, 

Sarung tangan pakai 5 lapis, di bagian luar kaca mata pelindung masih harus pasang masker pelindung.

Setiap 5 jam sebagai 1 shift. Setelah memakai pakaian pelindung, kami tidak bisa makan, minum atau ke toilet.

Dengan mengenakan pakaian isolasi yang rapat tidak tembus udara dan kaca mata pelindung, seluruh team bekerja keras dalam perjuangan, semua orang merasakan keterbatasan fisik. 

Ketika kami melepaskan pakaian pelindung, pakaian di dalam kami basah kuyub seluruhnya. Pada bagian wajah kami juga timbul garis-garis guratan bekas kaca mata pelindung.

Ada dokter yang sudah teramat capek, badannya sudah hampir ambruk, setelah masuk daerah penyangga dan minum seteguk air, kembali masuk ke area isolasi untuk melanjutkan bekerja. 

Ada juga dokter yang jari tangannya terluka, setelah dibungkus rapat dengan kantong plastik kembali ke tempat berjuang di garda depan. 

Kami juga punya orang tua, kami juga punya anak dan keluarga. Kami tidak memikirkan keselamatan diri kami, tidak memikirkan apakah diri sendiri hidup atau mati, demi merebut nyawa manusia dari malaikat maut, semuanya adalah agar bisa memenangkan peperangan ini. Supaya keluarga kita, dan saudara semua bisa melepaskan masker dan menghirup udara segar! 

Teman-teman semua, mohon kalian bekerja sama dengan negara, bekerja sama dengan kami, dengan kesadaran sendiri mengisolasi diri, jangan keluar rumah dan melakukan pembatasan diri yang tentu tidak menyenangkan, bolehkah?

Sehingga kita layak terhadap pengorbanan para tenaga medis. Jangan sia-siakan air mata kami.

Kamu pikir keluar rumah sebentar tidak masalah, dia juga pikir keluar rumah sebentar tidak masalah. 

Besok semua orang pada keluar rumah semua, maka peperangan ini akan mengalami kemunduran ke belakang lagi. 

Bila satu orang, dua orang, tiga orang .... hanya memikirkan dan mementingkan kesenangan diri sendiri, maka semua perjuangan sebelumnya dalam peperangan ini akan menjadi sia-sia. 

Oleh sebab itu, 
Maka mohon semuanya agar bisa bekerja sama, untuk tidak keluar rumah! 

Jagalah pikiran dan perasaan dengan baik.
Rumah yang menurut kalian adalah tempat yang membosankan, bagi kami para tenaga medis dan petugas yang berjuang di garda depan melawan wabah, adalah tempat yang kami ingin pulang pun tidak bisa pulang....

Masa yang sulit ini apakah bisa segera terlewati, tidak hanya tergantung pada para tenaga medis, melainkan juga mengandalkan kita setiap orang. 

Asalkan kita semua tidak keluar rumah, maka kita bisa memusnahkan wabah ini!

Mencegah dan mengendalikan wabah adalah tanggung jawab setiap orang!

Tolong pergunakan waktu sedetik untuk membagikan ke semua grup yang anda bergabung....

Saat ini virus sedang mengamuk, semua petugas medis di garda depan berusaha mencegah dan mengendalikan wabah, dengan mendahulukan keselamatan orang banyak di atas keselamatan mereka sendiri, maju terus di tengah kesulitan dalam melawan virus. 

Terima kasih mereka telah membangun pertahanan pengaman untuk semua orang.

Ada seberapa grup, bagikanlah ke semua grup tersebut. Supaya mereka tahu, hati semua orang bersama mereka, bersama-sama mendukung mereka.

Semua mahluk memulihkan hidupnya, kita pasti juga bisa berangsur-angsur pulih, pasti akan membaik kembali....

Thursday, December 17, 2020

DARI DR dr ERLINA BURHAN SpP (K) KETUA PDPI JAYA SIE ILMIAH PDPI PUSAT


DARI DR dr ERLINA BURHAN SpP (K)
KETUA PDPI JAYA
SIE ILMIAH PDPI PUSAT

Petunjuk dari Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC USA)

Bukti Ilmiah Terkini Perihal Penularan Virus Corona

1. Resiko tertular sangat rendah pada permukaan.

2, Resiko tertular sangat rendah pada aktivitas di luar rumah.

3. Resiko tertular sangat tinggi pada ruang tertutup seperti kantor, tempat ibadah, aula bioskop, gym atau teater.

Pertanyaan : 

Siapa saja yang berpotensi tertular Covid-19 ? 

 Seberapa banyak virus yang dapat menyebabkan seorang terjangkit ? 

UNTUK SEORANG TERJANGKITI DIPERLUKAN 1.000 VP (VIRAL PARTICLES) 

Pada lingkungan umumnya tingkat penyebaran adalah sbb :
- Bernapas 20 vp per menit
- Berbicara 200 vp per menit
- Batuk 200 juta vp (bisa bertahan selama berjam-jam di ruang yang berventilasi buruk)
- Bersin 200 juta vp

Jadi perhitungannya adalah : 
BERHASIL TERTULAR = Terekspose dengan virus x jumlah waktu

 BILAMANA ANDA : 

1. Berada di sekitar seseorang dalam jarak 2 meter : resiko tertular rendah bila kurang dari 45 menit

2. Berbicara tatap muka seseorang dengan masker : resiko rendah bila kurang dari 4 menit

3. Berpapasan dengan seseorang yang sementara berlari, naik sepeda atau joging : resiko rendah 

4. Berada di ruang yang berventilasi bagus dengan jarak : resiko rendah bila waktu singkat

5. Belanja di supermarket : resiko sedang (bisa menjadi rendah bila waktu dipersingkat dan ikut prosedur kebersihan)

6. Aktivitas dalam ruang : resiko tinggi 

7. Berada di Tempat wisata bersuhu rendah/ dingin, WC dan fasilitas umum : resiko  sangat tinggi tertular pada permukaan benda 

8. Restoran : resiko tinggi (bisa turun ke menengah bila berhati-hati dalam menyentuh permukaan benda)

9. Tempat kerja, sekolah (bahkan dengan menjaga jarak) :  beresiko sangat tinggi, termasuk penularan lewat permukaan benda

10. Pesta /acara pernikahan/ pemakaman  : berisiko sangat tinggi 

11. Konferensi /pertemuan bisnis : beresiko sangat tinggi 

12. Pertunjukan /bioskop : beresiko sangat tinggi

Sumber:
1.https://www.erinbromage com/post/the-risks-know-them-avoid-them

Monday, December 14, 2020

Covid Sudah Singgah Di Teras Rumah Kita

 

Covid Sudah Singgah Di Teras Rumah Kita

Dr. Nadjibah Yahya

Kita kini berada di tahap di mana covid 19 benar benar hadir di teras rumah kita.  Kasus semakin meningkat tak terkendali bahkan tak mampu tercatat lagi . Gelombang ke dua covid lebih mengerikan dari sebelum nya sesuai prediksi.

Kini hampir setiap saat saya menemani pasien menangis dan meratap,  walau semula tidak percaya dan abai. Mereka meregang nyawa akibat covid 19. 

Kasus kasus positif covid 19 saat ini karena : 

# tidak pernah menggunakan masker
# kasus bepergian keluar kota walau dengan tujuan menolong seseorang
# kasus setelah menghadiri pernikahan
# kasus setelah mencium tangan orangtua
# kasus setelah menghadiri pangajian serta arisan dan lain lain 

yang mengingatkan kita bahwa inilah dampak saat protokol kesehatan tidak dilaksanakan dengan maksimal.

Ada juga kisah bahagia ketika beberapa kasus ternyata hanya dengan mematuhi aturan berupa pakai 
# masker ( dengan benar)
# jaga jarak ( jauhi kerumunan dan hajatan) 
#sering mencuci tangan

jadi pencegahan paling kuat untuk menularkan ke orang-orang yang kita sayangi. 

Ingat sekali kita terinfeksi virus ini akan ada komplikasi besar dalam beberapa organ di tubuh kita walau virus ini sudah tidak ada . Begitu besar daya rusak virus ini. 

Ketidakjujuran masih merajalela, sehingga kasus semakin tinggi tak terkendali. Kapankah semua sadar harus ada kebersamaan dalam menghadapi covid saat ini?

Mari satukan ikatan, rapikan barisan untuk mencegah nya bersama. Tanpa kebersamaan semua akan kandas. Ingatlah banyaknya angka kematian di Indonesia seharusnya bisa menjadi bahan pelajaran untuk kita . 

Mohon kita patuhi aturan, jika kita tidak mau patuhi atau masih tidak percaya adanya covid 19, ijinkan kami untuk percaya dan menjaga kuat diri kami dan semua. 

Tolong jangan membenci saat orang lain tertib pakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan
Jangan menuduhnya was was. Was was itu penyakit dan menjaga protokol kesehatan adalah sebuah kearifan dalam bersikap. Bukan karena jijik atau takut tertular, tapi menjaga agar mereka tidak menulari. 

Jangan mencerca saat orang lain sering cuci tangan dan menolak salaman, itu cara mereka menjaga kesehatan semua termasuk anda.

Jangan tuduh seseorang memutus tali silaturahmi, saat orang menjauhi kerumunan, pertemuan dan berkunjung, justru orang orang inilah yang sedang menjaga silaturahmi tetap ada dan lengkap dengan semua personil tanpa ada seorang pun yang harus berpulang.
Jadi jangan mereka dicemooh. 

Jangan nyinyir saat tenaga medis dan keluarganya menjaga erat aturan, itu semua karena mereka selalu mendampingi duka dan derita pasien positif covid 19  serta mereka sudah kehilangan sekian banyak sejawatnya. 

Jangan kucilkan saat seseorang melarang anaknya bersekolah dan bermain bersama, itu hak nya untuk menjaga kesehatan anaknya.

Wabah ini hadir di sekitar kita, kita punya cara masing masing untuk menghadapinya yang mungkin berbeda. Jadi hormati masing masing.  Tapi ingat bahwa masing masing kita akan mempertanggungjawabkan di hadapan Nya. Tidak mungkin akan sama nilainya orang yang menjaga ketat aturan demi kesehatan bersama dengan orang yang abai dengan dalih hanya bergantung pada tawakal tanpa ikhtiar.  

Semoga ini bermanfaat untuk kita semua. Semoga ini bisa sebagai bukti di hadapan Nya bahwa saya sudah mengingatkan sebagai kewajiban profesi saya. 

Salam Sehat Penuh Cinta.

=========================

Salam SEHAT.......
Mengngatkan kembali utk kita semua, PANDEMI BELUM BERAKHIR. Penularan virus covid saat ini lebih agresif , krn saat musim hujan, orang lengah dan melonggarkan PROKES Covid. Virus COVID akan sangat sulit menembus utk masuk ke dlm tubuh orang yg menjaga kesehatan nya dengan cara :
1. Makan bergizi sesuai kebutuhan tubuh dan tdk membuat tenggorokan dan lambung menjadi sakit
2. Minum susu, kopi pahit 1 cangkir setiap pagi, air hangat 1 gelas besar sebelum dan sesudah makan. Jangan minum minuman yg dspat menimbulkan sakit di tenggorokan dan perut
3. Makan vitamin renovit (usia dibawah 50 Th), Renovit Gold (usia lbh 50 Th) setelah sarapan pagi. Vitalong C minimal 500 mg, bagi yg bermasalah dg tenggorokan/ batuk, vitalong  C 1000 mg dan kalau terjadi kehilangan penciuman atau rasa di lidah, vitalong C hrs dimakan minimal 2000 mg setelah sarapan pagi dan setelah mkn siang.
4. Nature E minimal 100 IU, bagi yg mempunyai komorbid( penyakit hipertensi/ jantung/ asma/diabetes dsb, sebaik nya vit E : DALFAROL. Vit E dimakan 1x1 sedang makan malam.
Selalu taati PROKES COVID:
Pakai masker dan face shield.
Tdk berkumpul kumpul, bila terpaksa krn pekerjaan, jangan pernah melepas kan masker, sebaik nya pakai masker 2 lapis, dan ganti masker setiap 2 jam, cuci tangan dg sabun/ hand sanitizer sbelum dan saat memakai masker kembali. Ketika makan dikantor, dengan banyak orang, jaga jarak, jangan sambil bicara, atau ter tawa2, krn pada saat ini biasanya terjadi penularan virus dg sangat mudah. Lakukan OLGA ringan, berjemur kalau ada panas mata hari, sampai kulit merasa perih.
Jangan tinggalkan Sholat, perbanyak Sholat sunnah, Doa dan Zikir. 
Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan kita selalu dalam keadaan SEHAT PRIMA. Aamiin ya Rabbal'aalamiin

===============



 



Wednesday, December 9, 2020

GEJALA INFEKSI COVID-19

Spanyol telah mengumumkan keadaan darurat yang dapat diperpanjang hingga Maret 2021 * ...
 * INGGRIS MENGUMUMKAN SATU BULAN LOCKDOWN, PRANCIS 2 MINGGU. *
* JERMAN SELAMA 4 MINGGU *
* ITALIA JUGA LANGSUNG MENGIKUTI LOCK DOWN... *
* SEMUA NEGARA INI MEYAKINKAN BAHWA SERANGAN COVID 19 GELOMBANG KEDUA LEBIH MEMATIKAN... *
                     JADI KITA HARUS SEGERA MELAKUKAN PENCEGAHAN *.

* PENTING!!!*  BERITAHUKAN SEMUA TEMAN DAN SANAK SAUDARA ... 
SELAMATKAN SEMUA ORANG DARI GELOMBANG KEDUA .. *.
* JANGAN PERNAH MENGABAIKAN SERANGAN GELOMBANG KE-2 ... *
* Ya, sejarah memberi tahu kita Gelombang kedua lebih GANAS seperti yang terjadi pada 1917 hingga 1919 dengan Pandemi Flu Spanyol. Mengerikan, banyak orang meninggal. *
* Lindungi diri Anda dan keluarga Anda. *

GEJALA INFEKSI COVID-19

◉ Karena runtuhnya sistem kesehatan, kami, para profesional kesehatan, telah menyiapkan pesan ini untuk masyarakat, jika Anda tidak ingin mengambil risiko segera ke rumah sakit;
  ____
  ◉ Gejala muncul mulai hari ketiga setelah infeksi (gejala virus).
   ➙ fase pertama;
  ◉ Sakit persendian
  ◉ Sakit mata
  ◉ Sakit kepala
  ◉ Muntah
  ◉ Diare
  Hidung meler atau hidung tersumbat
  ◉ Meriang
  ◉ Mata merah, panas
  ◉ Nyeri saat buang air kecil
  ◉ Demam
  ◉ Radang tenggorokan (sakit tenggorokan)
  ➙ Sangat penting untuk menghitung hari: 1, 2, 3.
  ◉ Lakukan tindakan sebelum timbulnya demam.
  ◉ Hati-hati, sangat penting untuk minum banyak cairan, terutama air bersih. Minum banyak air untuk menjaga tenggorokan Anda tetap lembab dan untuk membantu membersihkan paru-paru Anda.
  ____
  ➙ fase ke-2; (dari hari ke-4 hingga ke-8) 
inflamasi.
  ◉ Hilangnya indera penciuman / rasa
  ◉ Mudah lelah
  ◉ Nyeri dada (tulang rusuk)
  ◉ Sesak di dada
  ◉ Nyeri di punggung bawah (di daerah ginjal)
  ____
  ➙ Virus menyerang ujung saraf;
  • _Kurangnya oksigen terjadi ketika orang duduk saja tapi kehabisan napas;
  • Kelelahan saat melakukan pekerjaan sederhana tapi sudah lelah.
  ____
  ➙ Dibutuhkan banyak cairan dan vitamin C.
  ____
  Covid-19 mengikat oksigen, sehingga darah kekurangan oksigen. 

 ➙ fase ke-3 - penyembuhan;
  ◉ Pada hari ke 9, fase penyembuhan dimulai, yang bisa berlangsung hingga hari ke 14 (penyembuhan).
  ◉ Jangan tunda pengobatan, lebih cepat lebih baik!
  ____
  ➙ Semoga semuanya selamat!
  Lebih baik ikuti saran ini, pencegahan lebih baik daripada pengobatan!
  • Berjemur sinar matahari selama 15-20 menit
  • Istirahat dan tidur minimal 7-8 jam.
  • Minum minimal 1 setengah liter air per hari
  • Semua makanan harus panas (tidak dingin).
  ➙ Perlu diingat bahwa pH virus corona berkisar antara 5,5 hingga 8,5.
  Jadi yang harus kita lakukan untuk membasmi virus adalah makan lebih banyak makanan yang bersifat basa, di atas tingkat asam virus.
  Sebagai;
  ◉ Pisang, Jeruk Nipis → 9,9 pH
  ◉ Lemon kuning → 8,2 pH
  ◉ Alpukat - pH 15,6
  ◉ Bawang putih - pH 13,2
  ◉ Mangga - pH 8,7
  ◉ Mandarin - pH 8,5
  ◉ Nanas - 12,7 pH
  ◉ Selada air - 22,7 pH
  ◉ Jeruk - 9,2 pH
  ____
  ➙ Bagaimana Anda tahu bahwa Anda memiliki Covid-19 ?!
  ◉ tenggorokan gatal
  ◉ Tenggorokan kering
  ◉ Batuk kering
  ◉ Suhu tinggi
  ◉ Kesulitan bernapas
  ◉ Kehilangan indera penciuman dan rasa
  ____
  JANGAN menyimpan informasi ini hanya untuk diri Anda sendiri, berikan kepada semua keluarga dan teman Anda.

Wednesday, December 2, 2020

Viral Load Tidak Mampu Membentengi Covid-19, Apa Itu Viral Load


Viral Load
Banyak orang berpikir yang penting immune system yang harus dijaga sudah cukup. Tapi mereka tidak mengerti ada yang namanya Viral Load.

Jika kita pergi ke tempat2 yang viral load nya tinggi, sebagus apapun daya tahan tubuh kita tidak akan sanggup untuk memerangi virus tsb.

Dr Nikolas Wanahita, MD, MHA, FACC, FSCAI Internist; General and Interventional Cardiologist, Mount Elizabeth Novena Hospital - Specialist Centre 38 Irrawaddy Road, #05-45, Singapore 329563
 
Informasi penjelasan ilmiah mengenai Pandemic COVID-19, by Dr. Nikolas Wanahita. Tidak terasa sudah 7 bulan sejak Pandemic Covid-19. 
Saya banyak menerima pertanyaan dari kolega, pasien, keluarga atau teman-teman mengenai virus ini. 
Saya akan membahas dan menjawab dengan point-point seperti dibawah ini. 
 
Topik : Important Awareness Of “VIRAL LOAD”. 
 
A. Mengapa ada orang yang terinfeksi tapi tidak timbul gejala, tapi ada pasien sehat terjangkit virus kemudian meninggal dunia ? 

Di dunia kedokteran ada yang disebut dengan “viral load”. 
Viral load adalah jumlah kuantitatif partikel virus yang masuk ke sistem  tubuh. 
Menurut penelitian ilmiah, viral load ini adalah “key factor/faktor penting” yang menentukan ringan atau beratnya infeksi dari Covid-19. 
Sebelum saya lanjutkan, saya ingin menegaskan bahwa tidak ada obat-obat yang bisa menyembuhkan VIRUS. Hanya immunitas badan yang bisa melawan dan memberantas virus dari sistem tubuh.

Golongan pasien dengan immunitas rendah adalah mereka dengan kondisi pre-morbid; contohnya penderita hipertensi/darah tinggi, diabetes, pasien yang sudah pernah transplantasi organ, penderita HIV/AIDS, lanjut usia, atau penyakit kronis lainnya.

B. Mengapa banyak penderita berusia muda dan sehat seperti dokter pertama di Wuhan akhirnya terkapar parah di ICU dan meninggal? Demikian juga banyak dokter-dokter muda di Italy, US, Indonesia yang meninggal. Immunitas mereka harusnya bagus. 

Ini karena selain daripada immunitas, “faktor viral load” ini sangat penting dalam menentukan infeksi ringan atau berat. ( untuk lebih jelas teruskan baca narasi berikut di bawah ini ....💗👇 )

Skenario A : 
Pak Fery dan Pak David bertemu di restaurant tanpa masker dan duduk berdekatan. 
Pak Fery ternyata mempunyai virus Covid-19, jumlah transmisi viral load yang masuk ke badan Pak David sangat tinggi.

Skenario B: 
Pak Fery dan Pak David bertemu di restaurant akan tetapi mereka menjaga jarak sedikitnya 1 meter, dan menggunakan masker. 
Dengan scenario sama dimana Pak Fery mempunyai virus di badan, viral load yang masuk ke badan Pak David jumlahnya jauh lebih sedikit. 
Maka dari itu, sangat penting untuk dokter, perawat, dan seluruh personel yang menangani virus Covid-19 untuk menggunakan APD lengkap mulai dari masker N95, goggle plastic, shield muka, dan baju. 
Semakin banyak penderita virus ini dimana jaraknya berdekatan, viral load akan semakin tinggi.
 
C. Jadi apakah berbeda apabila jumlah virus yang masuk banyak atau sedikit ? 

Setelah virus masuk ke tubuh kita, virus akan mengambil alih fungsi sel tubuh kita untuk berkembang biak/replikasi. Tetapi immunitas badan kita akan mengenali virus asing di tubuh dan dengan cepat mengeluarkan “innate immune response/immunitas fase 1” 
( Tubuh mengeluarkan protein2 seperti cytokine dan interferon untuk melawan virus asing. ).
Saat ini terjadilah ‘perang’ antara immunitas tubuh kita dan virus. 
Seperti yang terjadi di pertempuran, siapa yg bisa mengumpulkan ‘pasukan’ secara cepat dan banyak akan menang. 

Kalau viral load yang masuk jumlahnya sangat banyak, sistem immunitas kita akan menjadi “overwhelmed/kewalahan” karena virus sangat cepat berkembang. 
Jika ini terjadi, virus ini kemudian akan turun dari hidung dan tenggorokan kita untuk menyerang sel di paru-paru, dan kemudian 
menyebabkan infeksi paru-paru berat. 

Lebih buruk lagi, kalau viral load ini sangat tinggi, sistem immunitas bukan hanya kalah tapi mereka akan berantakan dan memproduksi reaksi immunitas berlebihan. 
Ini disebut “cytokine storm” dimana immunitas badan berbalik menyerang badan, organ-organ, lalu terjadi shock dan kematian dapat terjadi cepat. 

Jika viral load yang masuk ke badan berjumlah sedikit, maka kemungkinan untuk “menang perang” tinggi. 

Dengan immunitas fase 1 mereka bisa mengontrol jumlah virus. 
Setelah itu badan kita belajar mengeluarkan “acquired immune response/immunitas fase 2” 
( Tubuh mengeluarkan B-cell and T-cell ) yang spesifik untuk melawan virus. 
Sel2 tubuh yang dikeluarkan oleh immunitas fase 2 lebih kuat/efektif dibandingkan dengan immunitas fase 1. 

Jika immunitas fase 2 sudah jadi di badan kita, secara theori tubuh kita sudah bisa melawan dan membunuh virus. 
Badan kita sudah “mengenal” virus ini, apabila virus ini masuk ke badan kedua kali, immunitas ini sudah siap tempur untuk melawan. 
Vaksin yang saat ini sedang diperkembangkan dan ditest untuk melawan Covid-19 mengandung immunitas fase 2. 

Saya tekankan disini untuk jangan mencoba ‘menginfeksikan diri’ dengan virus Covid-19 karena ini sangat berbahaya.
 
Catatan terpenting dari penjelasan diatas : 
1) Viral load
sangat menentukan pasien akan terinfeksi ringan atau sakit berat. 
2) Tips untuk mengurangi Viral Load : Masker, Cuci tangan, dan Jaga jarak. 
3) Bahwa ‘new normal’ adalah juga ‘good normal’. 
4) Jaga Kesehatan dan Immunitas anda dengan hidup dispilin.

Semoga penjelasan diatas bisa membantu semua untuk lebih ‘aware’. 
Terima kasih dan Sehat selalu.
 
Nikolas Wanahita, MD,MHA,FACC,FSCAI Internist; General and Interventional Cardiologist Mount Elizabeth Novena Hospital, Singapore
☘☘☘💪👸

Tuesday, December 1, 2020

Semoga kita belajar dari pengalaman ini Bu Nelly,Penting dan Sangat Perlu Diketahui.

 

Dari Ibu Nelly Agus Sudrajat, semoga kita belajar dari pengalaman inibutk selalu pakai masker jangan buka-tutup masker, semoga Bunda2 Sehat selalu

Tks ibu2 semua yg  tdk dapat sy sebutkan satu persatu atas dukungan dan doanya.
Dari musibah ini sy punya banyak sekali pengalaman hidup yg luar biasa.

Kesalahan fatal yg sy lakukan adl sy sempat buka masker sewaktu stlh selesai wudhu (krn wajah masih basah) dan melewati ruangan staf sy yg ternyata sdg demam tp kadang2 mereka tdk taat bermasker.
Pdhl sy selalu berusaha  taat protokol kesehatan.
Ternyata tindakan yg tdk sampai 5 mnt membuka masker dampaknya sangat fatal.
Ketika kuman sdh masuk ke tubuh sy dan pak Agus (meskipun waktu itu blm sadar kalo greges2 yg kami rasakan adl krn corona) tp kami betul2 menjaga jarak dgn seluruh anggota kelg sehingga mereka negatif pdhl ada 2 orang lansia dirumah kami.
Bahkan sopir kantor pak Agus yg kemanapun mendampingi dan selalu didekat p. Agus jg negatif krn p. Agus dan sopirnya selalu memakai masker, berjarak dan cuci tangan.
Seluruh kepala bidang yg sering sekali keluar masuk ruangan.p. agus dan rapat diruangan tsb jg negatif krn tdk ada satupun yg lepas masker (p. Agus ngga mau ditemui orang kalo ngga bermasker).

Staf sy 5 org yg positif semua riwayatnya sering buka tutup masker. Meski sering sekali sy ingatkan tp mereka merasa semua baik2 sj.
Sungguh pembelajaran yg sangat luar biasa.
Jangan sepelekan masker ya ibu2.
Sy dan p. Agus bs dijadikan contoh dr sebuah kelalaian kecil yg berakibat fatal.
Sy menulari p. Agus krn kami tidur satu kamar.
Semoga ini bisa meyakinkan ibu2 bhw pakai masker, jaga jarak, cuci tangan....itu benar2 besar manfaatnya (atau bisa kebalikannya jika tdk taat).
#staf sy yg pertama kali positif ternyata sblmnya pulang ke Salatiga naik travel.

Monday, November 30, 2020

Pengalaman dan penemuan Saya selama menangani pasien COVID-19.

Untuk pengetahuan ttg covid-19, saya posting tulisan yg saya ambil di grup alumni FK Unair 1973. Jadi harusnya akurat 👇👇

Perkenalkan saya dr Vinci Sp.P ingin melaporkan pengalaman dan penemuan saya selama menangani pasien COVID-19. 
Memang saya tidak banyak menangani pasien COVID-19, baik secara langsung sebagai anggota Tim Paru dan Tim COVID-19, atau secara tidak langsung karena saudara atau teman. Mungkin hanya sekitar 30-50 pasien.

Salah satu yang masih menjadi pertanyaan yaitu: kenapa ada pasien yang tidak ada gejala, gejala ringan, atau bahkan gejala berat.

Seperti Jurnal yang saya bagikan diatas, sudah ratusan penelitian yang membuktikan bahwa tidur dapat berpengaruh pada sistem imun. Namun belum banyak penelitian yang mengkaitkan langsung antara tidur dan penyakit infeksi.

Pertama kali saya melihat keterkaitan langsung antara tidur dan infeksi, yaitu saat mencari penyebab kenapa TB paru banyak di usia muda. Ternyata sebagian besar memang berkaitan dengan kurang tidur (Namun perlu dibuktikan dengan penelitian).

Dan saat menangani pasien2 COVID-19, sekali lagi saya menemukan keterkaitannya antara tidur dan COVID-19. Namun saat ini saya melihat ada keterkaitan yang sangat erat.
Untuk data pastinya mohon maaf saya tidak mencatat, dan hanya berdasarkan ingatan saja.

Ternyata ±95% pasien COVID-19 yang bergejala, diawali dengan Kurang Tidur SEBELUM Sakit
Baik usia tua dan muda, dengan atau tanpa komorbid.
Hanya 5% pasien COVID-19 yang tidurnya baik. Namun dari 5% itu, ternyata ±4% memiliki masalah dengan Gizi (tidak bisa makan) SEBELUM Sakit.
Hanya 1 pasien yang bergejala, murni karena DM (Diabetes Melitus) yang tidak terkontrol.

Selain itu saya juga melihat bahwa: Semakin kurang tidurnya, semakin berat gejalanya
Pasien2 yang tidurnya sangat kurang, memiliki gejala yang berat. Meskipun pasien usia muda tanpa komorbid.(teruskan baca narasi pengalaman penting di bawah ini ....👳👇 )

Ada banyak penyebab kenapa mereka kurang tidur. 
Ada yang memang insomnia. 
Ada yang tidak tidur karena mancing di laut 3 hari. 
Ada yang ikut seminar 3 hari (sebelum PSBB) hanya tidur 3 jam/hari. 
Ada yang kurang tidur karena masak berhari2 untuk acara keluarga. 
Dan tentu saja ada yang kurang tidur karena mengurus keluarganya yang sakit/meninggal karena COVID-19.
Dan beragam penyebab lainnya. 

Menariknya, justru pada sebagian besar pasien² yang dengan komorbid (penyakit penyerta) seperti DM (diabetes melitus), Obesitas, Geriatri (usia lanjut), gagal ginjal, atau gangguan jantung, hanya bergejala ringan, tidak ada yang memberat, dan 100% pasien sembuh bila tidur dan gizinya baik.
Semua keluarga pasien (kontak erat) yang tidur dan gizinya baik, tidak ada yang sakit, tidak bergejala, meskipun ada yang menjadi positif.

Ada juga beberapa pasien COVID-19 (Diawali karena kurang tidur), yang sudah membaik gejalanya sebelum diberi obat, karena sudah memperbaiki tidur dan gizinya saat sakit, sebelum periksa ke RS.

Sampai saat ini, semua pasien dengan gejala ringan-sedang yang diperbaiki tidur dan gizinya, tidak ada yang memberat dan semuanya sembuh. Meskipun ada yang lama untuk mencapai PCR negatif.
Hanya pada pasien2 yang masuk dengan kondisi berat atau langsung diintubasi di ICU, yang saat ini sangat sulit untuk bisa selamat.

Sayangnya temuan dan laporan saya ini tidak memiliki kekuatan ilmiah.
Saya tidak punya kredibilitas sebagai peneliti dan saya tidak punya akses untuk mendapatkan banyak sampel penelitian.
Akhirnya saya hanya bisa membuat Hipotesis yaitu:

1. Sleep Deprivation is the major cause for COVID-19 Disease (Kurang Tidur merupakan penyebab utama Penyakit COVID-19)

2. There is a Very Strong Correlation between Sleep Deprivation and Severity of COVID-19 (Ada hubungan sangat kuat antara kurang tidur dan tingkat keparahan COVID-19)

3. Good Sleep and Good Nutrition are the most important factor in COVID-19 treatment (Tidur Nyenyak dan Gizi yang Baik adalah faktor terpenting dalam pengobatan COVID-19)

Seandainya ada yang berminat untuk membuktikan hipotesis itu, dan bila ternyata terbukti benar, mungkin bisa memberikan pengaruh besar pada seluruh umat manusia. Mungkin bisa menyelamatkan ribuan/jutaan nyawa (terutama tenaga medis). Mungkin akan tercatat dalam sejarah. Dan InsyaAllah akan mendapat pahala yang sangat besar.

Kalau terbukti benar bahwa kurang tidur yang menjadi pemicu awal COVID-19, maka bisa dibuat Hipotesis baru bahwa:
 
COVID-19 is a Preventable Disease
(COVID-19 adalah Penyakit yang Dapat Dicegah)

Sementara belum terbukti, tetap saya memberikan 3 rekomendasi utama untuk mencegah sakit COVID-19 (menurut pendapat saya pribadi) yaitu:

"Jangan kurang tidur dan jangan kurang mengkonsumsi gizi berimbang"
"Serta mengontrol penyakit pada pasien DM, Ginjal dan Jantung"

Terutama pada kelompok rentan terinfeksi yaitu tenaga medis yang sering sekali i mengorbankan tidur demi pasien.

Karena tidur dan makan baik itu lebih mudah dilakukan, daripada rekomendasi untuk berjemur, olahraga, atau minum suplemen atau jamu. Setidaknya sampai sudah tersedia Vaksinnya.

Semoga laporan saya ini bisa memberikan manfaat bagi rekan² semua. Mohon maaf bila ada tulisan saya yang kurang berkenan. Semoga kita semua bisa tetap sehat. Aamiin.

-------
Tulisan ini telah diedit sedikit dari aslinya, dgn mencantumkan terjemahan dari istilah kedokteran & bahasa asing, agar lebih mudah difahami oleh pembaca awam. (yf)

Friday, November 27, 2020

BOSSMAN POSITIF COVID, DIBALIK UJIAN BESAR DI HIDUP INI ADA HIKMAH UNTUK DIBAGIKAN !

BOSSMAN POSITIF COVID, DIBALIK UJIAN BESAR DI HIDUP INI ADA HIKMAH UNTUK DIBAGIKAN !

Woy ada Maaa !!!
Ya Allah , Saya hampir aja nangis !
Ve Lynd
Nangis nonton ini, terimakasih bossman telah mengingatkan untuk giving back. saya baru keluar dari rspad setelah dirawat karena postif covid, dokter sempat bertanya apakah saya bersedia untuk mendonorkan plasma darah saya namun beliau tidak menjelaskan lebih lanjut apa itu plasma darah dan apa fungsinya sehingga saya menolak karena saya takut prosesnya menyakitkan (saya takut sekali jarum suntik). minggu depan saya masih harus kontrol kembali ke rspad, rasanya belum terlambat untuk bilang ke dokternya kalau saya bersedia mendonorkan plasma darah saya :) at the end of the day your greatness is not what you have, it's what you give.
Johan Budiman
Up Trendingkan, Like,, Koment,, indonesia bebas covid
Irwan Djalil
giving back "PLASMA DARAH" sesama anak bangsa. INDONESIA MENANG LAWAN COVID
Alianka Qiandra
Nangis saya pak, bergetar hati ini mendengar suara parau bapak. Sehat selalu ya pak, smoga negara kita bisa menang melawan covid dan penjajah. Aamiin
aditya saputra
Bantu trending kan Gerakan giving back "donor plasma" Up Up tunjukan NKRI mu🙏 #givingback #donorplasma
sandri B fellner
Ayo kita trendingkan #Plasma darah give back# we win back with Jannah# dan angkat topik ini. Klo perlu bicarakan lagi di Podcast artis Instagram lain. Murah, berpahala dan bisa membantu masyarakat INDONESIA serta segera membangkitkan keterpurukan karna corona. Saya kirim doa buat anda bos Mann. Semoga kesehatan anda dan keluarga di Jaga Allah SWT. Dan terimakasih atas jiwa kenegarawan anda yang begitu mencintai kami masyarakat indonesia terimakasih anda selalu tidak Pelit Ilmu dan mau berbagi pengalaman dan ilmu anda dengan kami.
Isnanto Sinto
Matur nuwun Gusti, Lanjut Nggih mas bantu Indonesia dengan cara mas Pras, soalnya "Akan selau ada orang baik lainnya dibelakang org baik lainnya" Mugi² Gusti Tansah Hamberkahi Amiin
tarom alfarizi
Ya Allah, salah satu contoh orang yg berhati mulia, semoga lebih banyak lagi orang seperti bossman, aminn ya Allah😭😭😭😭
Prima Seran
Dalam Nama Tuhan Yesus, Cabut Semua penyakit yang sedang Dialami Pak Mardigu BOSSMAN.... Bangsa kami masih membutuhkan semangat dari pak Mardigu.... Mari kita semua masing-masing sempatkan 10 menit, berdoa kepada Allah Bapak sang punya semesta ini, agar kiranya Pak Mardigu kembali Sembuh.... Amin ya Tuhan.... amin
Banyu Biru
Semoga Allah membalas kebaikan orang-orang yg rela mendonorkan plasma darahnya . Aminn 🙏 Lekas sembuh BossMan 🙏
AZKA KING BF CHANNEL
Teringat Film "Pay It Foward" ( melanjutkan berbuat baik pada orang lain ). Semoga Makin Banyak Orang Baik diluar sana
Catatan Pergerakan
Ayo sahabat semua satukan tekat, kita kembalikan budaya gotong royong untuk Indonesia lebih baik lagi.
riri riri172
Giving back is the key, donor plasma
pablo indra
Indonesia menang covid Indonesia butuh lebih banyak "Bossman Mardigu wowiek"
Muhammad Firman
Trendingkann, Indonesia pasti Menang lawan Covid!
Zendy Prasetya
Sehat terus bossman, smoga lekas pulih. Aamiin. Suaranya geter banget, ya Allah, moga cepet sembuh, aamiin yaa Allah
Ilham fachrezy
Ayo teman2 yg ingin INDONESIA jadi bangsa yg BESAR!! jadi bangsa yg MENANG! Dengan semua semangat ayo kita VIRALKAN! Hanya dengan memviralkan kita sudah ikut bersumbangsih pada perubahan!! Bismillah ❤❤❤
hannah8267
Awal tahun 2020 kalau tidak salah, paska banjir besar, saya sekeluarga (suami dan 3 anak kecil) sakit meriang, flu juga tidak tapi badan panas, agak batuk dikit. Jika anak2 muntah, kalau saya dan suami tidak. Itu berlangsung selama kurang lebih 5 harian. Kami tidak kemana-mana (ataupun ke dokter) karena banjir yang tidak kunjung surut. Kami hanya perbanyak cairan seperti air putih, air kelapa, atau air madu. Setelah 5 hari, lidah tidak berasa, manis juga tidak, asin apalagi. Pokoknya agak pahit padahal kami tidak minum obat sama sekali. Kami bingung saat itu koq sakit aneh gini, kalaupun batuk atau flu gak gitu amat sampe lidah mati rasa (gebrah, hambar). Ini berlangsung 2-3 harian. Serumah mengalami hal yg sama. Hingga akhirnya setelah lebih dari 7 hari kami berangsur pulih. Sampai sekarang kami masih penasaran, apakah kami terkena covid saat itu? Kami sekeluarga sehat, tidak punya penyakit bawaan. Semoga ada kesempatan kami bisa mendonorkan plasma darah kami.

Tags

Akan Berakhir (2) Analisa Politik (1) Anti Body (3) Aprisiasi (1) Arti Istilah (1) Arti Kata (1) Arti Lockdown (1) Artikel Persatuan (1) Artikel Virus (2) Atasi Masalah (2) Bawang Merah (1) Berita Baik (3) Berita Kepresidenan (1) Bersama Qlue (1) Biaya Covid19 (1) Breaking News (1) Cairan Panas (1) Chloroquin Mantab (1) Ciri2 Covid-19 (2) Dampak Pariwisata (1) Daun Sirih (1) Denny Siregar (1) Edukasi Covid-19 (1) Fungsi Masker (1) Gejala Corona (1) Gotong Royong (1) Hangat Lemon (1) Happy Hypoxia (1) Hati2 Makan Obat (2) Hindari Pencemaran (2) Ibufropen (1) Info Covid-19 (8) Info Virus (1) Jenis Batuk (1) Jika Tertular Covid19 (1) Kabar Baik (1) Kehidupan Berharga (1) Kerongkongan Lembabkan (1) Kesaksian (2) Kesatuan Yg Berbeda (1) Kesehatan (2) Kisah Nyata (3) Kisah Nyata Kena Covid19 (1) Korban Covid-19 (2) Kurangi Resiko (1) Langkah Pencegahan (1) Lawan Covid-19 (21) Lawan Virus (11) Medsos Covid-19 (1) Menangkal Penularan (1) Mengura (1) Mengurangi Resiko (1) Minum Terus (1) Motivator (1) Mudah Murah (1) Nasihat Ini OK (1) New Normal (1) ngi Resiko (1) Obat Virus (1) Obat Yang Benar (1) Pandemi (1) Patuhi Protokol Kesehatan (1) Penanganan Virus (1) Penangkal Virus (1) Pencegahan (1) Pencegahan Bersama (3) Pencegahan Covid19 (1) Pencegahan Virus (3) Pendusta (1) Pengamat Politik (1) Penggunaan Masker (1) Penularan Tanpa Sengaja (1) Penularan Virus (1) Penyebaran Virus (1) Perawatan Covid (1) Peringatan Pertama (1) Rapid Test (1) Relawan Test Covid-19 (1) RS Rujukan (1) Rujukan Covid19 (1) Sebarkan (1) Semakin Ganas (1) Sembuh Total (1) Sementara (1) Serba Serbi (1) Sering Minum (1) Sharing Pengalaman (1) Surat Terbuka (3) Susah Dibilangin (1) Tanda Terineksi Virus (1) Tanda2 Terpapar Covid (1) Tanpa Gejala (1) Tes Massal (1) Test Covid-19 (1) Testimoni (2) Tidak Ada Mustahil (1) Tindakan Pencegahan (1) Tingkatkan Kekebalan (1) Tolong Menolong (1) UUDarurat Covid-19 (1) Vaksin (1) Ventilator (1) Viral Load (1) Virus Dan Negara (1) Wabah Covid-19 (5) Wajib Diketahui (1) Wakil Rakyat (1) Waspada Selalu (2)