Latest News

Monday, March 30, 2020

Dari DR. Ir. Hj. Sri Nurdiati (Dekan FMIPA IPB) Pengertian Virus dan Anti Body


Mhn di sosialisasikan :

Banyak orang nggak sadar pentingnya ANTIBODI stoknya harus selalu ada. Orang lebih panik masker atau hand sanitizer hilang di pasaran. Harusnya kita lebih panik kalau ANTIBODI hilang di tubuh, karena virus tidak mungkin dihindari.

Point penting dari diskusi:

1. Virus itu hanya bisa dikalahkan oleh ANTIBODI.

2. Antibodi yg di dlm tubuh itu kyk pabrik, kadang banyak kadang sedikit.

3. Supaya produksi anti bodi banyak, sering konsumsi vitamin C dan E setiap hari serta berjemur Sinar Matahari Pagi.

4. Virus itu ngga mungkin dihindari, jadi pasti selalu ada, contohnya kalau bersin, bisa dipastikan ada virus disitu. Bersin indikasi tubuh menolak.

5. Kalau berhasil tembus ke hidung dekat tenggorokan, tubuh akan batuk, tanda menolak.

6. Kalau masih tembus juga, baru demam. Kalau masih tembus juga, barulah antibodi keluar dr pabrik utk melawan perang dgn virus.

7. Kelemahan virus itu sm sabun. Kalau ngga ada hands sanitizer, pake sabun apa saja bisa bahkan sabun cuci piring jg bisa. Dlm 3-5 menit, virus akan mati sama sabun.

8. Selama 14 hari antibodi kita akan merekam virus ini dan disimpan dlm sel memori di otak.

9. Jadi kalau kita sembuh dan suatu saat kena corona lagi, sel memori ini akan aktif dlm 24 jam (ngga perlu menunggu 14 hari lagi)

Jadi, mari kita lebih  fokus ke dalam tubuh dgn meyakinkan STOCK ANTIBODI cukup alias vitamin C/E rutin dikonsumsi dan Berjemur Sinar Matahari yg paling mudah.

Semoga bermanfaat.

Catatan tambahan dari Redaksi:
Sumber vitamin C dan E terdapat pada Buah2an, kacang2an dan sayur2an, antara lain:
✔️ Jeruk Manis/nipis
✔️ Tomat
✔️ Jambu Biji
✔️ Kacang Tanah
✔️ Kacang Hijau
✔️ Bayam
✔️ Pucuk Melinjo
✔️ Pucuk Kates.

Antibodi juga akan diproduksi dalam tubuh bila kita konsumsi rutin:
✅ Habbatussauda 1gr (2 kapsul) untuk 10 Kg Berat Badan/hari
✅ Madu Murni/Super 20 ml (2 sendok makan) untuk 10 Kg Berat Badan/hari.
✅ Air Putih  (terbaik air zam2) 30 ml untuk 1 Kg Berat Badan/hari.

Semoga bermanfaat Untk kita semua & masyrakat...

Terus semangat berusaha melawan Virus Covid 19 & jangan lupa selalu berdoa kepada Allah SWT. agar di beri kesehatan & keselamatan kepada kita sekeluarga.

BERITA POSITIF



"Muhammad Indro Cahyono akhir-akhir ini sibuk mondar-mandir kantor-kantor pemerintah untuk memberikan nasihat tentang penanganan virus Corona. Ahad tadi, Kami bertemu di sebuah minimarket di bilangan Wahid Hasyim, Jakarta. Sambil ngopi, dia menyapa saya di sela-sela membaca buku tebal protokol penanganan corona Wuhan. Dokter hewan yang selama 20 tahun meneliti virus ini mengatakan berbagai pandangannya yang unik tentang virus corona.

----

- Apa sebenarnya virus corona ini dan bagaimana asal mulanya?

- Ini virus lama. Bahkan sebelum Yesus. 200 tahun sebelum masehi udah ada corona. Virus corona ini jumlahnya banyak. Setiap virus corona itu spesifik ke spesies tertentu.Ada yang buat kelelalawar, ya (menjangkiti) kelelawar aja. Ada yang buat manusia, ya manusia aja. Ada yang buat anjing, ya anjing aja.

- Bagaimana spefifikasinya, bagaimana membedakannya?

- Pernah lihat gambar virusnya. Virusnya bulat, ujungnya beda-beda. Duri-durinya itu (yang berbeda). Ada yang buat manusia, ya buat manusia doang. Ada yang buat kelelawar ya, kelelawar doang.

- Jadi gak mungkin kalau dibilang makan kelelawar jadi dijangkiti virus corona?

- Gak. Tapi kalau saya ditanya, apakah corona sama dengan covid 19 ya mirip bentuknya. Tapi kalau dari kelelawar bisa nempel ke manusia, ya jawabannya gak.

- Berarti bukan dari kelelawar?

- Bukan. Murni dari manusia, WHO aja bilang itu murni dari manusia.

- Kalau dari manusia, pasti ada penyebar pertamanya...

- Ya, penyebar pertamanya dari Wuhan sana, kenapa dia bisa muncul dari sana dan nyebar banyak, ya kita gak ngerti. Spekulasinya banyak. Cuma kalau saya ditanya sebagai orang yang sudah lama maen sama virus, apakah itu bisa dibikin supaya bisa nyebar cepat dan bisa nempel ke manusia, ya saya bilang bisa dibikin.

- Lewat intervensi para ilmuwan?

- Bisa. Gak akan sulit. Kalau orang yang biasa maenan virus, itu bisa. Cuma sekarang gak ada gunanya lagi kita membahas itu, wong virusnya sudah nyebar.

- Lalu bagaimana cara menangani penyebaran virus corona yang sangat cepat ini?

- Virusnya pake sabun hancur, pake bayclean hancur. Pake sunlight cuci piring hancur. Pakai deterjen untuk cuci baju hancur. Pakai yang buat ngepel lantai hancur.

- Pakai cairan disinfektan yang biasa disemprot itu? Cairan itu untuk membersihkan virus atau mencegahnya?

- Itu sama kayak kita ngepel lantai. Lantai kita pel, udah bersih kan? Nah terus ada yang datang, ya kotor lagi. Jadi
kalau ada orang yang gejala flu, ya baiknya di rumah aja. Supaya gak ngotorin yang lain. Ntar, seminggu dua minggu dia sembuh sendiri kok dengan antibodi tubuh manusia. Setelah sembuh baru keluar.

- Kalau keluar, apakah sudah kebal dari corona?

- Gak. tetap bisa kena lagi. Kalau sudah kena pertama, sakit dulu seminggu. Kebal dalam waktu dua minggu. Nah kalau keluar rumah setelah itu,  bisa kena lagi cuma anti bodinya sudah cepat. Bukan tujuh hari lagi, langsung sehari antibodi keluar, virusnya hilang. Karena kita udah pernah kena. Sama kayak vaksin cacar. Gak tiap bulan divaksin kan? sekali seumur hidup aja. Tujuan vaksinasi kan untuk ngenalin virus, pas sewaktu-waktu ada, langsung ngeluarin antibodi. Cara paling tepat untuk ngeluarin anti bodi ya makan vitamin E.

- Kalau demikian mudahnya virus ini hancur, kenapa banyak yang meninggal, contohnya di Italia...

- Kasusnya berbeda, di Italia yang meninggal itu banyak orang tua. Mereka biasanya sudah punya penyakit bawaan. Di Wuhan sekarang kan semua sembuh, bagaimana sembuhnya? ya pakai vitamin E, emang mau pakai apaan? Wong vaksin dan obatnya belum ada.

- Sebenarnya sejak kapan virus ini masuk Indonesia?

- Saya mengira virus ini bukan masuk pada bulan Maret.  ke Indonesia, februari dia udah ada. Cuma gak kedetect. Yang kedetect baru di depok. Yang pasien 1, 2 3 itu. Akhirnya sembuh.  Kalau menurut saya di populasi yang banyak kayak ini, bulan Februari udah masuk. Coba ingat-ingat lagi, apakah di bulan Februari kita pernah demam? Tanya aja sama teman-teman, ada yang kena flu biasa, biasa ada yang agak parah. Tapi kan sembuh sendiri, lima hari. Dugaan saya, ya itu covid.

- Apakah dengan penyebaran virus ini pemerintah perlu melakukan lockdown?

- Saya kira, gak perlu. Ngapain.

- Bagaimana dengan Wuhan yang sukses meratakan kurva penderita covid 19 dengan melakukan lockdown?

- Yang di Wuhan beda kasusnya. Sistem deteksi lebih bagus dari kita. Cuma lockdown di wuhan doang sumbernya. Kalau mau lockdown harus tahu sumbernya, dilockdown benar kalau tahu sumbernya. Nah sekarang kalo dibalikin ke indonesia. Coba mana yang mau dilockdown. Di Jakarta ada, di Surabaya ada, di Banjarmasin ada, Solo ada.  Mau lockdown mananya?

- Terus apa yang harus dilakukan?

- Gak usah panik, karena kalau panik malah gak bisa apa-apa. Cukup jaga kebersihan dan banyak minum vitamin E.

- Terakhir, prediksi Anda sebagao orang yang sudah lama berkecimpung di dunia virus, akan berapa lama situasi covid -19 ini berhenti?

- Gak lama. Dalam dua minggu setelah ini, sudah menurun, lalu selesai.

Semoga semua ini cepat berlalu dan kita bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan nyaman.

TOLONG SEBAR BERITA POSITIF/GEMBIRA DAN JANGAN SEBAR BERITA YG MEMBUAT ORANG MENJADI PANIK DAN STRESS!

Friday, March 27, 2020

Rakyat Susah Dibilagin,Akibatnya Banyak Korban


Selamat pagi teman teman semua..

Saya M usia 33 tahun, saat ini sedang di isolasi di wisma atlet bersama suami saya, W, 35 thn. Status suami adalah PDP,  bermula dari operasi gigi bungsu tgl 14 maret 2020.

Gigi bengkak dan sakit. Disertai demam. Kemudian sakit maag dan keluar bintik merah, tidak ada batuk, pilek atau sesak napas sampai hari ini.

Juga tidak ada riwayat ke LN selama 1 tahun belakangan ini. Tidak ada bertemu dengan orang dr LN selama 14 hari belakangan ini.

Namun demam tidak kunjung turun, tgl 20 maret 2020, atas rujukan dokter igd dilakukan test darah dan rontgen, di paru paru ada flek dan kami melakukan self isolation.

Memindahkan anak kami dan orang tua ke rumah saudara. Tgl 23 maret karena bintik merah makin banyak, kembali ke RS dan melakukan ct scan.

Hasil ct scan menunjukan crazy paving, lalu dirujuk ke rumah sakit rujukan untuk covid, di tolak 2 kali, tidak ada Rs yg mau menerima pasien dengan gejala viral (karena di curigai covid-19) kecuali kamu sudah swab dan negative.

Akhirnya kami di suruh ke wisma atlet. Saya dengan status ODP tanpa gejala. boleh pulang, namun saya memutuskan untuk ikut isolasi karena mempertimbangkan kondisi tempat tinggal yg padat penduduk. Demi menjaga keselamatan seluruh masyarakat disekitar kami

Hari ini tanggal 26 maret 2020.. hari ke 4 kami di isolasi. Saya agak sedih mendengar pemberitaan diluar yg menyudutkan pemerintah dan semua staf dokter dan suster serta semua tenaga kerja di sini yah.

Awalnya memang saya juga panik dan bingung, saya juga awal nya marah marah disini. Tapi saya kembali berdoa sama Tuhan (saya di dampingi oleh penatua gereja by WA dan telp) dan akhirnya bs berpikir jernih.

Pemerintah sudah sangat membantu dengan mendirikan wisma atlet. Semua yg ada disini FREE.. yang masuk hari pertama seperti saya,  pasti mengalami kondisi kacau balau.. menurut saya WAJAR. karena sebuah tempat yg pada dasar nya bukan instalasi kesehatan. Dibuat menjadi tmpt isolasi. Tidak mudah dan gampang.

Hari ke 3 sudah ada perkembangan yg signifikan. Selama disini kami dapat nasi kotak sehari 3 kali dan air minum. Di hari ke 3 dibagi termometer. Apabila demam di beri paracetamol dan vitamin C.

Tapi diingatkan untuk bawa barang barang dan obat obatan pribadi yah. Karena disini adalah isolasi mandiri. Ini yg kurang disosialisaikan oleh pihak RS.

Kami kesini dengan bayangan wisma atlet menyediakan infus dan obat. Padahal tidak ada BUKAN TIDAK DI BAGI yah.. jadi memang belum masuk obat obatan. Tidak seperti yg di beritakan di luar "saya di biarkan gak dikasi obat".

Actually mereka memang gak punya obat nya.. jadi tolong yg ada uang dr pada nimbun masker dan yg lain. Uang nya bs buat bantu pemerintah aja.

Di hari ke 3, kita juga di bagiin snack isi nya kue kue

Hari ini hari ke 4, dikamar sudah didistribusikan dispenser dan aqua galon (merk AQUA 👏👏)
Btw, makanan disini enak lho, ada susu, ada buah, sayur, daging (kayak nasi kotak kl ikut seminar 😊)

Dari hari pertama, perkembangan nya sudah pesat sekali..

 Saya sedih sekali mendengar pemberitaan yg dikit dikit menyudutkan pemerintah, menjelek jelekan. Dari pengalaman saya disini saya melihat pemerintah sudah maksimal. Ada berita yg mengatakan "pemerintah tidak siap menghadapi COVid-19" yah keles..

siapa juga yg siap?? Kita negara dengan penduduk terbanyak no 4 di dunia (kalau gk salah yah). Dan pada susah di bilangin. Pada saat saya anter suami saya keliling RS tgl 23 maret. Saya berhenti untuk ke toilet di daerah cideng. Penuuh.. orang pada lagi ngopi cantik 😑😑😑

Trus pas kena covid marah ama pemerintah? Situ sehat? Saya sudah WFH dr tgl 16 maret. Gak keluar.

Intinya masyarakat indonesia yg saya sayangi. STOP menjelek jelekan pemerintah. Kasi bantuan yg berarti. Pemerintah sudah maksimal, kalau kita nya cuek gimana bisa? Kalau yg bs menyumbang, tolong sumbang. Jangan numpuk Masker, Gloves, sama hand sanitizer dirumah. Kalau yg gak bisa nyumbang apa apa. TOLONG DIEM DIEM DI RUMAH. Jangan kemana mana. covid ini nyata dan benar benar bisa kena ke kamu.. iya KAMU..

Ini tuh negara kita bersama sama. Kita tinggal, besar, cari makan di sini.. kalau kamu selamat dan ekonomi lumpuh gak ada guna nya juga kan 🙏🏻

Saya sedih bgt, apalagi pas denger ibunda pak JOKOWi baru meninggal. turut berdukacita sedalam dalam nya  pak❤

Kemudian saya berdoa dan merenung,
Wisma atlet itu kalau di bandingin hotel bintang 5 dan rumah kita yah kalah jauh. Tapi kita disini demi keamanan dan keselamatan org org yg kita sayangi.. sabar dan semangat yah yg di dalam sini 💪🏻.

Keluarga nya yg di luar, jangan ojok ojok in di telp.. tanya kapan swab, keluar aja lah, dll.. di tenangin disini.. kita tuh ud stress di dalam sini.. gak perlu preasure dr luar.. saya mengalami pas masuk disini tuh stress dan bingung, gak tau ngapain.. puji Tuhan ada yg bisa menenangkan, inget kembali ke Tuhan.. percaya sama pemerintah dan positive thinking aja.. Buat yg masih stay at home, terima kasih ❤🤗, buat yg masi ngongkrong,trus  gak penting bgt tp pergi pergi, dapat salam dr covid..

Terakhir saya cuman mw bilang. Terima Kasih kepada bapak Presiden Jokowi,  semua jajaran pemerintah, dokter dan suster, tidak lupa para aparat TNI dan POLRI yg berjaga di pintu masuk, yang sudah menenangkan saya pas saya nangis nangis sesegukan kemaren, well for your information, Indonesia gak kalah keren kok dr luar negri ❤ oh iya, kalau ketemu semua petugas garis depan covid jangan marah marah yah.. kita memang panik, tapi mereka hanya menjalankan tugas mereka. Semangat Indonesia 💪 i love Indonesia ❤

Ayuk kita gotong royong.. sama sama bantu negara Indonesia keluar dari pandemic ini.. jangan malah ikut jelek jelekin pemerintah yah.. 😊🙏🏻

Wisma Atlet 26 Maret 2020

Thursday, March 26, 2020

Daun Sirih Penangkal Virus, Bagikan Segera

(WA GRUP Kemenperin)
Ada info terbaru gaes. . boleh dicoba.. gratis...
Coba di rumah yah Mak, pak, dan keluarga yang lainnya...

Ada sepupu teman positif Corona, diduga kenanya di jakarta mau menuju ke Singapura, urusan kerja...
Nah, dia dirawat di RS Singapura, dan Alhamdulillah dia sudah sembuh, skrg sudah di Indonesia, utk skrg masih rehat karantina di Batam..
Selama dia di rumah sakit di Singapura, dia hanya diberi obat vitamin C dan E... 
Trus dokternya menyarankan, di Indonesia kan ada daun sirih, yg mana bekerja sbg antiseptik.. nah, setiap hari ada baiknya konsumsi daun sirih, 1 lembar di pagi hari.. kunyah, dan telan air dr liur kita itu.. klo bisa lama aja ngunyahnya.. ga perlu cepat2..
Daun sirihnya itu, ga boleh dicampur apa2..  murni daun sirih aja..
Virus ini kan bertahan di tenggorakan, nah, daun sirih itu nanti yg membersihkan sbg antiseptik alami..
Jadi pesan dr chat yg ku kirim ini.. mari konsumsi vitamin C dan E.. utk daya tahan tubuh..
Dan daun sirih td sbg antiseptik...
Dicoba yah dan di share ke kerabat, sahabat/teman 👍🙏

Suhu Tinggi Cegah Covid-19, Perlu Anda Ketahui Dan Share Yah !


Cegah Virus Corona Covid-19, Ahli Sarankan Mencuci Baju dengan Suhu Tinggi!

Semua orang disarankan mencuci tangan pakai air dan sabun secara teratur untuk mencegah penularan virus corona Covid-19. Kesehatan Masyarakat Inggris pun menyarankan semua orang untuk menutup mulut dan hidung pakai tisu ketika batuk dan bersin.

Tapi dilansir dari The Sun, sekarang ahli juga mengingatkan bahwa penting untuk menjaga kebersihan pakaian dan handuk. Apalagi bila Anda menggunakan satu handuk yang digunakan oleh banyak orang di keluarga.

Karena itu, Anda perlu mencuci baju dan handuk sampai bersih untuk membunuh dan mencegah bakteri berkembang biak.

Para ahli menyarankan untuk mencuci baju dan handuk menggunakan air suhu tinggi hingga 30 derajat celcius, supaya ampuh membunuh bakteri.

1. Suhu yang panas

Mencuci pakai dalam suhu tinggi bisa membantu membunuh bakteri dan mencegah penularan virus corona Covid-19. Dalam hal ini, suhu tinggi 30 derajat celcius sangat disarankan ketika mencuci baju.

2. Langkah ekstra

Mencuci pakaian dalam suhu tinggi masih belum cukup mencegah penularan virus corona Covid-19. Anda perlu melakukan langkah ekstra dengan cara memasukkan pakaian yang sudah dicuci ke dalam pengering selama 20 menit untuk menambah panas dan membunuh kuman.

3. Bersihkan mesin cuci

Selain pakaian, Anda juga perlu memperhatikan kebersihan mesin cuci. Anda perlu mendesinfektan mesin cuci sebelum mencuci pakaian. Langkah ini berfungsi menghindari bakteri yang ada di dalam mesin cuci justru semakin mencemari pakaian.

4. Pilih formula yang tepat

Anda juga perlu memikirkan deterjen yang digunakan untuk mencuci pakaian. Deterjen yang menghasilkan banyak busa justru membuat kotoran semakin terjebak di pakaian dan susah hilang.

Selain itu, busa justru membuat penumpukan sabun di pakaian. Karena itu, Anda disarankan menggunakan pelembut atau pengharum ketika mencuci pakaian.
Source: suara.. com

Wednesday, March 25, 2020

Lawan Virus Dengan Bawang Merah - Testimony


*PENEMUAN DOKTER DI CHINA UNTUK MENANGKAL KUMAN,  BAKTERI,  DAN VIRUS DI RUMAH KITA*

Saat ini wabah virus Corona semakin meluas ke seluruh dunia.  Di Indonesia saja  makin hari makin bertambah.

Ada sebuah kejadian menarik di China.
Ketika epidemi virus Corona  merebak di banyak tempat di dunia, ada sebuah keluarga yang sama sekali tak tersentuh oleh virus Corona.

Ada seorang dokter yang heran akan hal ini dan ia mengunjungi keluarga tersebut. Dokter ini  mendapati bahwa keluarga ini tiap hari menaruh bawang merah yang telah dikupas di mangkok dan meletakkannya di setiap kamar di rumah itu.

Akhirnya dokter ini mengambil salah satu mangkok yang ada bawang merah kupasan itu dan  dengan metoda bakteriologis dokter ini  mendapati seluruh permukaan bawang itu penuh virus dan kuman  yang sudah in-aktif.

Bawang merah itu ternyata menyedot virus dan kuman lalu  memfokuskannya masuk dalam intra sel, lalu dicerna dalam vakuola dan  membunuhnya.

Bukan hanya virus saja, tapi juga bakteri, kuman,  semuanya terkumpul di situ dalam keadaan sudah in-aktif atau mati.

Kemudian dokter ini juga melihat ada beberapa toko di China juga memasang bawang merah di sekitar tokonya juga terbebas dari serangan epidemi dan mendapati karyawannya lebih sehat.

Akhirnya dokter ini mendapatkan kesimpulan : Jadi tempatkanlah beberapa butir bawang merah yang telah dikupas dalam sebuah mangkuk, tempatkan di kamar tidur dan ruang keluarga.

Ganti setiap hari, maka Anda akan terbebas dari segala virus dan bakteri termasuk virus Corona.

Akhirnya dokter ini membuat percobaan : Dia memiliki pasien seorang penderita radang paru berat atau  pneumonia dan sedang menjalani pengobatan. Maka dokter ini mengambil beberapa bawang merah,  lalu dia kupas dan dimasukkan dalam mangkuk lalu ditaruh di samping ranjang pasien semalaman.

Mula mula dia sendiri merasa aneh. Bahkan teman teman dokter seprofesinya mengira dia sedang mempraktekkan ilmu sihir.

Keesokan paginya alangkah terkejutnya dokter ini karena ternyata bawang merah itu telah berubah warna jadi kehitaman. Dan ketika bawang merah itu diambil dan diteliti di laboratorium ternyata bawang merah itu telah penuh dengan  kuman dan bakteri.
Setiap hari dokter ini memasang bawang merah dan jika sudah menghitam lalu  dibuang dan diganti dengan yang baru.
Ternyata pasien dokter ini lebih cepat sembuh.
Nah ayo mulai sekarang kita pasang bawang merah yang sudah dikupas. Masukkan dalam mangkuk dan taruh di kamar,  ruang tamu,  gudang,  dan setiap sudut sudut ruangan. Semoga virus,  kuman dan bakteri yang ada di rumah Anda akan diserap habis oleh bawang merah.

Beritakan Berita Penuh Harapan, Share Sekarang Juga

Dapat dr teman kantor nih :
Sepupu saya yg kuliah di Cina kirim email ke saya dan ngomong begini :

_"Disini (wuhan) kami sangat cepat untuk bangkit (recovery), karena kami saling menyemangati. Kami tidak memberitakan berita kematian, yang kami beritakan adalah berita kehidupan dan berita kesembuhan. Namun kenapa  netizen di Indo lebih memilih memberitakan berita ketakutan? Apakah mereka memang ingin membunuh saudaranya sendiri?"_

Bisakah mulai saat ini kita hanya memberitakan berita yang penuh harapan, berita yang menenangkan, berita kehidupan.

Bisakah kita membantu tim medis yang sudah sedemikian lelah, untuk berhenti membuat postingan-postingan yang berkonten menakut-nakuti membuat orang khawatir dan panic. Bisakah?

Tahukah bahwa kekhawatiran berlebih akan menurunkan imun tubuh lebih cepat. Jangan buat mereka khawatir, sehingga terus menerus berbondong bondong ke RS dan makin membuat lelah para tim medis kita.

*BISAKAH?!*

+++++++++++++++

*Self Healing - Hypno Healing*

Jika  kita selalu self talking ....dg kata kata yg baik  maka  hanya yg baik sajalah yang akan terjadi.

Kita sudah berbicara tentang Corona Virus selama beberapa pekan ini ..
Sadar kah kita bahwa kita  sudah  membuat energi virus ini semakin kuat, sehingga menciptakan getaran negatif yang tak terhitung jumlahnya ....

Lebih tepatnya kita katakan :

*"KAMI BEBAS DARI VIRUS APA PUN*
*KAMI  SEHAT  SEMPURNA BAIK FISIK MAUPUN JIWA.*
*MULAI HARI INI DARI HARI KE HARI KAMI SEMAKIN SEHAT"*

Yakinlah , bahkan jika 1% dari komunitas kita mulai mengatakan dan memvisualisasikannya, itu akan membuat perubahan yang kuat ....

Sambil tarik nafas pelan dan panjang..afirmasi;
*TARIK ENERGI ALAM SEMESTA YANG TAK TERBATAS !*

Mulai hari ini ..
Dari rumah masing masing, marilah
Seluruh anggota keluarga  doa bersama sesuai dengan keyakinan masing masing.

Lawan pikiran negatif dg pikiran positif..
TAHAN NAFAS, SAMBIL SENYUM DAN AFIRMASI:
*"Aku sehat,  Tuhan melindungiku dan keluargaku.. "*

HEMBUSKAN NAFAS PELAN2 DR HIDUNG ATAU MULUT, sambil Afirmasi:

*Puji Tuhan , terima kasih Tuhan , saya masih diberikan kesehatan*

Selamat berlatih berfikir positif ya 😉💕

LETS DO IT ...... Mulai hari ini  🙏🏻

Tuhan memberkati

PEMENANG NOBEL PREDIKSIKAN, TIDAK TERLALU LAMA LAGI WABAH CORONA AKAN MEREDA .



Jangan panik bila mendengar ada kenaikan jumlah pasien Corona yang berlangsung begitu cepat.

Dalam sebuah epidemi kenaikan jumlah adalah hal normal, namun perlahan-lahan jumlahnya akan menurun tajam.

Ini adalah pesan yang disampaikan Michael Levitt,  ahli biofisika dan pemenang Nobel asal Stanford. yang memprediksi akan ada peredaan wabah Corona dalam waktu tak terlalu lama (LA TIMES, 23 Maret 2020)..

Levitt sebelumnya secara akurat memprediksi penurunan wabah Corona di China.

Levitt tidak percaya wabah Corona di dunia akan berlangsung berbulan-bulan dan memakan korban jutaan orang.

"Yang kita harus lakukan adalah jangan panik!" katanya. Secara umum, katanya "kita akan baik-baik saja".

Bagi Levitt, menerapkan social distancing yang masuk di akal (resonable social distancing), sudah cukup untuk mencegah berjatuhannya korban secara cepat.

Dari pengamatannya, terdapat pola serupa di dunia.

Pada awalnya akan ada 'ledakan', peningkatan secara cepat  jumlah orang yang teridentifikasi terkena Corona. Seiring dengan itu, jumlah orang yang meninggal pun akan bertambah dengan cepat.

Jumlah korban ini di hari-hari berikutnya akan terus bertambah, namun dengan laju yang lebih rendah.  Bila laju penambahan jumlah secara konsisten menurun di banding hari-hari sebelumnya, itu adalah tanda-tanda bahwa wabah akan mereda.

Levitt sebelumnya secara tepat memprediksi meredanya wabah Corona di Cina.

Setelah mempelajari statistik korban,  pada 1 Februari, Levitt mengeluarkan prediksi yang dikutip banyak media Cina, bahwa kasus Covid-19 di negara itu akan mencapai 80.000 korban dengan 3.250 meninggal

Ramalannya kurang lebih akurat. Pada 16 Maret, jumlah penderita Corona mencapai 80.259 kasus dengan 3.245 meninggal. Penambahan pasien setiap hari saat ini sudah sangat sedikit. Dapat dikatakan, epidemi di Cina sudah berakhir.

Levitt  yang memenangkan Nobel pada 2013, memprediksi negara-negara lain pun akan mengikuti pola serupa, bahkan tanpa harus menjalankan sistem lockdown ketat seperti yang dilakukan Cina.

Ia kini menganalisis data dari 78 negara yang melaporkan adanya penambahan 50 kasus baru setiap harinya. Dia melihat adanya 'tanda-tanda pemulihan' di banyak negara itu.

Yang menjadi fokus perhatiannya bukanlah total jumlah kasus, namun jumlah kasus baru yang teridentifikasi setiap hari.

 “Jumlahnya tentu saja masih mengkhawatirkan, tetapi tanda-tandanya jelas bahwa ada pelambatan kenaikan."

Dia bahkan melihat itu terjadi di Iran. Meski penambahan kasus di Iran  setiap hari masih konstan (di atas 1.000), namun Levitt percaya Iran sudah melewati puncak krisis. "Iran sudah melewati titik tengah perjalanan."

Levitt juga menunjukkan apa yang terjadi di kapal Diamond Princess sebagai kasus penting. Diamond Princess adalah kapal di mana para penumpang berinteraksi secara intensif selama berhari-hari. Di kapal itu ada 3.711 penumpang, 712 terinfeksi dan 8 meninggal.

Artinya, dalam kapal sepadat itu, yang terkena mencapai 19,2%. Tapi yang meninggal 1,12% dari yang positif Corona.

Levitt menyatakan, masyarakat tidak boleh menganggap remeh Corona. Tapi juga jangan terlalu panik.

Dalam hal ini ia mengeritik media yang menciptakan kepanikan dengan menonjolkan data-data penambahan jumlah korban dan kisah orang terkenal yang terkena.

Levitt bahkan mengritik langkah-langkah lockdown atau  menutup roda ekonomi yang pada gilirannya akan melahirkan kekalutan kesehatan tersendiri, akibat tingginya jumlah orang yang kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian. Ia memperingatkan penelitian-penelitian yang menunjukkan peningkatan jumlah orang bunuh diri tatkala spiral ekonomi menurun.

Virus ini hanya akan tumbuh secara eksponensial bila tidak ada kontrol terhadapnya, kata Levitt.

"Kondisi sesungguhnya jauh dari tahap kehancuran sebagaimana yang mungkin dibayangkan."

Levitt juga merisaukan bahwa kepanikan akibat informasi tentang dampak Corona yang berlebihan akan mengakibatkan banyak orang takut dan justru tidak mau menyatakan dirinya terkena. "Mereka yang secara berani menyatakan dirinya terkena virus harus diperlakukan sebagai pahlawan," ujar Levitt.

https://www.latimes.com/science/story/2020-03-22/coronavirus-outbreak-nobel-laureate

Tuesday, March 24, 2020

Memutus Rantai Penularan Virus: Caranya.



Jumlah penderita Covid-19 semakin meningkat. Peningkatan terjadi karena PENULARAN DARI ORANG KE ORANG. Sebagian orang sebenarnya sudah tertular tetapi tidak menunjukkan gejala. Bagaimana caranya agar  RANTAI PENULARAN BISA DIPUTUS??

MOHON DIBACA SAMPAI SELESAI ..... DAN DISEBARLUASKAN.....
Terpenting: JUST DO IT. Thank you very much. Luv you all ❤️🌺💗😘😘😘

Teman-teman ytc,
Untuk membantu pemerintah daerah dalam melakukan pencarian kontak, saya himbau teman-teman membuat “diary” (buku harian) yang isinya mencatat kegiatan teman2 sehari-hari. Kalau bisa sejak tanggal 16 Maret lalu. Tulis di MEMO HP atau di buku agenda anda. Minta setiap anggota keluarga di rumah anda utk membuat catatan serupa, termasuk Asisten Rumah Tangga dan Supir anda.
Contoh:
Tanggal 16Maret:
Pukul 6.00 Naik TJ
Pukul 8.00 Rapat di kantor dengan 5 orang: Bpk Andi, Ibu Betty, Ibu Cyntia.
12.00 Makan siang di kantin kantor. Jarak antar pengunjung waktu antre makanan 50cm , agak penuh.
15.00 Ada tamu pribadi di kamar kerja Ibu Tina,  bekerja di PT Aneka. Berbincang selama 1 jam, jarak saya dengan dia kira2 1 meter.
17.00 Pulang naik taxi ... Blue Bird no 0346. Pengemudi Wicaksono.

Tanggal 17 Maret:
10.00 Ke Apartemen Bunda Piara menengok adik yang sakit. Di sana bertemu Ibu Mita dan Bpk Doni.
12.00 Makan di kantin Apt. Bunda Piara. Dilayani 2 orang, satu laki2 dan 1 perempuan. Yang perempuan memakai masker dan kadang-kadang batuk.
Dan seterusnya.

Tujuan pembuatan catatan tersebut adalah untuk pencarian kontak Covid-19.
Anda MEMBANTU PEMERINTAH UNTUK MENEMUKAN ORANG YANG MUNGKIN TERTULAR penyakit Covid-19. Karena:

A. Bila anda positif Covid-19 (semoga tidak🙏🙏), anda bisa menyerahkan catatan harian anda kepada yang  berwenang  dan mereka akan menelusuri orang-orang yang berkontak dengan anda secara lebih akurat. Juga anda bisa memberikan informasi kepada teman2 anda yang pada hari itu bertemu anda untuk menjalani test. Ini akan sangat membantu teman2 anda dan keluarga ytc. Juga jangan lupa supir taksi harus diberitahu melalui otoritas yang berwenang.

B. Bila anda mendengar dari teman-teman bahwa salah satu dari orang yang bertemu anda sakit atau terinfeksi Covid-19, ANDA BISA DENGAN SEGERA menghubungi salah satu rumah sakit atau SATGAS Covid -19 di mana anda tinggal dan ikuti arahan mereka. Dari sekarang siapkan/cari nomor kontaknya.
SEMOGA DENGAN CARA INi KITA BISA MEMBANTU MEMUTUS RANTAI PENULARAN PENYAKIT Covid-19.

Kami bertiga mendoakan semoga teman ytc dan keluarga selalu SEHAT DAN BAHAGIA.
Salam sehat....

Prof. DR. Dr. Endang Basuki, MPH
Dr. Setyawati Budiningsih, MPH, M Edu ( gimana nulis titelmu dear?
Dr. Zarni Amri,  MPH
Pensiunan FKUI.


Sedikit bekal dalam penggunaan test cepat antibodi IgM/IgG SARS CoV-2 (COVID 19), *bagi mereka yg mengerjakan sendiri di rumah*.
Test ini bertujuan untuk mendeteksi zat anti (antibodi) baik kelas igM maupun IgG terhadap SARS-CoV-2 (virus penyebab Covid19). Zat anti tersebut terbentuk saat seseorang terpapar dg SARS-Cov-2 tapi perlu waktu beberapa hari setelah paparan. IgM muncul lebih dulu diikuti IgG beberapa hari kemudian.

Artinya apa? Pada saat seseorang *sudah "mengandung" virus* SARS-Cov-2 di tenggorokannya bisa jadi IgM dan atau IgGnya belum terdeteksi oleh test kit serologi ini.
*Jadi kalau hasil test negatif jangan lengah dulu.*

Tetap jaga jarak 1-2 meter dan hindari ke tempat umum, serta cuci tangan, karena hasil negatif dapat berarti 2 kemungkinan:
1/ ybs betul2 bersih tdk terpapar, tapi juga tidak kebal.
2/ ybs sudah infeksius tapi belum membentuk IgM atau IgG anti SARS-CoV2, sehingga berpotensi menularkan pada orang lain.

*Jangan merasa aman dari penularan (tertular atau menularkan) SARS-CoV-2 bila hasil IgM/G negatif. Tetaplah waspada.*

Dr. Alida R H, PhD, SpPK
Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDSPatKLIn) cabang Jakarta

Buang Ucapan Negatif,Ucapkan Pisitif


Himbauan........
Untuk semua sahabat terkasih

Jika  kita selalu mengucapkan kata kata yg baik  maka  hanya yg baik sajalah yang akan terjadi.

Kita sudah berbicara tentang Corona Virus selama beberapa pekan ini ......
Sadarkah kita bahwa kita  sudah  membuat energi virus ini semakin kuat, sehingga menciptakan getaran negatif yang tak terhitung jumlahnya ....

Lebih tepatnya mulai saat ini kita katakan :
"KAMI BEBAS DARI VIRUS APA PUN
KAMI  SEHAT  SEMPURNA BAIK FISIK MAUPUN JIWA "

Yakinlah , bahkan jika 1% dari komunitas kita mulai mengatakan dan memvisualisasikannya, itu akan membuat perubahan yang sangat kuat ....

TARIK ENERGI POSITIF TAK TERBATAS !!!

Mulai hari ini .....
Dari rumah kita masing masing, marilah
Seluruh anggota keluarga  doa bersama sesuai dengan keyakinan masing masing.

LETS DO IT ...... Mulai hari ini  🙏🏻

Thanks...🙏

Berita Kepresidenan


•|🇮🇩• *_Jokowi 'Tolak' Tes Corona untuk 575 Anggota DPR dan Keluarga_*
CNN Indonesia
Selasa, 24/03/2020 17:30
¤ Rapid test diperintahkan Jokowi harus diprioritaskan untuk dokter, tenaga medis dan keluarganya, serta orang-orang yang masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP)
https://m.cnnindonesia.com/nasional/20200324170607-32-486586/jokowi-tolak-tes-corona-untuk-575-anggota-dpr-dan-keluarga

*_○ VIDEO: WHO Ungkap Lonjakan Drastis Corona di Seluruh Dunia_*
CNN Indonesia
Selasa, 24/03/2020 13:39
https://m.cnnindonesia.com/internasional/20200324130115-139-486411/video-who-ungkap-lonjakan-drastis-corona-di-seluruh-dunia
~~~~
*_"To understand the heart and mind of a person, look not at what he has already achieved, but at what he aspires to do"_*
~ Kahlil Gibran

--------------000-------+++

Tulisan Made Supriatma di Facebook:

The Privileges: Saya menahan diri untuk tidak marah. Namun, saya akui saya gagal. Yang membuat saya benar-benar merasa sakit adalah sebuah berita yang berjudul "Seluruh Anggota DPR dan Keluarganya Akan Lakukan Tes Covid-19." Saya tidak membagikan link beritanya disini. Kalau Anda ingin lengkapnya, silahkan dicari sendiri lewat mesin pencari.

Kabarnya, anggota-anggota dewan ini akan mendapat tes sebagai bagian dari fasilitas kesehatannya. Anggota dewan yang merasa dirinya terhormat itu, bersama keluarganya, ternyata memiliki asuransi Jasindo. Perusahan inilah yang akan membeayai tes Covid-19 untuk mereka.

Kita tahu, tes ini tidak tersedia untuk semua orang. Di banyak negara yang saya tahu, tes ini dijatah dengan ketat. Saya bicara dengan seorang kawan yang tinggal di Singapore. Dia hendak memeriksakan dirinya ke dokter karena sebelumnya di bepergian ke banyak daerah.

Dokter Singapore yang dia temui mengatakan, dia tidak bisa mendapatkan tes karena dia tidak memiliki symptom (gejala) terkena virus Corona. Namun dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa dia bisa saja diperiksa. Kalau hasilnya positif dia akan digratiskan dan harus menempuh prosedur penanganan. Namun jika hasilnya negatif, dia harus membayar beaya tes. Dan itu artinya SGD$900 atau lebih dari 9 juta rupiah harus keluar dari kantong.

Dalam pagebluk ini kita tahu bahwa persediaan alat-alat tes terbatas. Bahkan Amerika Serikat pun kekurangan. Seperti yang kita lihat, Singapore yang kaya, itu menjatah siapa yang bisa di tes dan siapa yang tidak. Hampir semua negara yang saya tahu melakukan penjatahan tes ini. Tidak ada negara yang menjalankan tes massal. Prioritas diberikan kepada mereka yang memiliki gejala (symptoms) dan tenaga medis yang berada di garis depan melawan wabah ini.

Fasilitas yang diberikan kepada para anggota DPR (dan keluarganya!) sungguh mengusik nurani saya. Mungkin mereka bisa berargumen, lo itu kan fasilitas kami dan ditanggung oleh asuransi? Betul. Justru disitulah masalahnya. Anda dan keluarga Anda punya keistimewaan (privileges) untuk mendapatkan asuransi premium. Sementara rakyat kebanyakan, yang memilih dan mendudukkan Anda di jabatan mulia itu, Anda paksa hanya cukup dengan BPJS, yang semakin hari semakin mengurangi jumlah penyakit yang ditanggungnya.

Sekali lagi, jumlah alat-alat tes terbatas. Jika Anda tidak memiliki symptoms, tidak seharusnya Anda memanfaatkan fasilitas ini. Anda harus memprioritaskan mereka yang memiliki gejala dan tenaga-tenaga medis yang berada di garis depan.

Hari ini diumumkan bahwa ada 514 kasus Corona yang terdeteksi. Hanya 29 yang sembuh sementara ada 48 meninggal. Dari 48 orang yang meninggal itu, 6 diantaranya adalah dokter! Kita tidak tahu ada berapa yang berprofesi sebagai perawat.

Mengapa angka kematian dokter-dokter kita sangat tinggi? Mereka yang ada di garis depan. Mereka yang paling terekspose terhadap penyakit ini. Namun mereka tidak memiliki perlindungan yang cukup. Orang-orang seperti Anda, wahai anggota DPR yang harus berteriak kepada pemerintah untuk memberikan para dokter dan tenaga medis ini perlindungan.

Tahukah Anda bahwa ini adalah juga kegagalan Anda? Tahukah Anda bahwa Anda juga punya andil atas munculnya korban-korban dokter dan paramedis yang amat kita perlukan pada saat-saat seperti ini? Negara ini gagal karena orang-orang seperti Anda!

Saya tidak harus berteriak-teriak seperti ini, Andalah yang seharusnya berteriak-teriak untuk memberikan perlindungan kepada mereka yang ada di garis depan.

Dan sekarang Anda minta keluarga Anda dan keluarga Anda mendapat keistimewaan untuk dites? Saya hanya bisa geleng-geleng kepala menyaksikan semua ini. 

Mungkin kemudian ada argumen, kami kan pejabat negara? Tanpa kami, negara tidak akan berjalan. Oh, begitukah? Begini ya. Maaf kalau terus terang saya katakan, tanpa Anda mungkin negara ini akan jalan seperti biasa.

Dalam keadaan seperti ini, punyalah sedikit hati. Berbelarasalah dengan rakyat kecil, kaum kebanyakan. Kemarin saya menonton video seorang pengemudi Ojek Online (Ojol), sebuah moda transportasi yang mungkin tidak pernah lagi Anda naiki. Dia mengeluhkan soal bekerja dari rumah. Untuk orang yang hidupnya 'dari kaki ke mulut,' yang artinya kalau kakinya tidak bergerak, mulutnya tidak makan, wabah ini sungguh berat. Bekerja dari rumah untuk orang yang hidupnya dari jalanan?

Hidup mereka selama ini sudah seperti orang kelelep sebatas hidung. Riak air yang kecil saja sudah cukup menenggelamkan dan membunuh mereka. Apalagi sekarang mereka harus hidup menghadapi gelombang besar.

Tidakkah Anda sadar bahwa alat-alat tes yang terbatas itu adalah hak mereka juga?

Ya, sesungguhnya saya tidak hanya bicara kepada Anda, para anggota DPR saja. Saya bicara kepada para elit -- Anda yang punya hak-hak istimewa dan merasa harus diutamakan! Tahu dirilah! Privilege Anda tidak seharusnya Anda umbar diwaktu-waktu krisis ini. Anda sudah cukup menjadi masalah bagi orang kebanyakan. Jangan ditambah lagi!



Wajib Doketahui RI - UU Darurat Covid-19


*WAJIB DIKETAHUI*

Bagi Masyarakat yang menghalangi tugas kepolisian terkait maklumat Kapolri maka dapat dilakukan tindakan kepolisian

Dasar hukum : UU no. 4 Tahun  1984 tentang Wabah Penyakit

KETENTUAN PIDANA
Pasal 14 ayat 1
Barang siapa dengan sengaja menghalangi pelaksanaan penanggulangan wabah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 1 (satu) tahun dan/atau denda setinggi-tingginya Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah).

Ayat.2
Barang siapa karena kealpaannya mengakibatkan terhalangnya pelaksanaan penanggulangan wabah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 6 (enam) bulan dan/atau denda setinggi-tingginya Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah).

Plus UU 6/2018 Ttg karantina kesehatan.

Pasal 59
(1) Pembatasan Sosial Berskala Besar merupakan bagian dari respons Kedaruratan Kesehatan Masyarakat.
(2) Pembatasan Sosial Berskala Besar bertujuan mencegah meluasnya penyebaran penyakit Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang sedang terjadi antar orang di suatu wilayah tertentu.
(3) Pembatasan Sosial Berskala Besar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit meliputi:
a. peliburan sekolah dan tempat kerja;
b. pembatasan kegiatan keagamaan; dan/atau
c. pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum.
(4) Penyelenggaraan Pembatasan Sosial Berskala Besar berkoordinasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.


Pasal 93
Setiap orang yang tidak mematuhi penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) dan/atau menghalang-halangi penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan sehingga menyebabkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Kemudian Berdasarkan Pasal 152 ayat (1) dan (2) UU Kesehatan, pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat bertanggung jawab melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit menular serta akibat yang ditimbulkannya untuk melindungi masyarakat dari tertularnya penyakit, menurunkan jumlah yang sakit, cacat dan/atau meninggal dunia, serta untuk mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat penyakit menular.

Sebagai referensi untuk rekan2 bahwa terkait *KAPOLRI* mengeluarkan *MAKLUMAT*, apabila warga masyarakat tidak mengindahkan maka Polri tidak segan untuk membubarkan masyarakat yang Berkumpul atau sifatnya mengumpulkan banyak orang di suatu tempat. Bila masyarakat menolak atau melawan aparat, _*maka Polri akan menindak tegas sesuai pasal ini Pasal 212, 216 dan 218 KUHP yang bisa diterapkan bagi masyarakat yang tetap berkumpul di suatu tempat :*_

_*Pasal 212 KUHP berbunyi :*_

“Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan melawan seorang pejabat yang sedang menjalankan tugas yang sah, atau orang yang menurut kewajiban undang-undang atau atas permintaan pejabat memberi pertolongan kepadanya, diancam karena melawan pejabat, dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
Kaitannya dengan pasal 214 KUHP, jika hal tersebut dilakukan oleh dua orang atau lebih maka ancaman pidananya maksimal tujuh tahun penjara.

_*Pasal 216 ayat (1) berbunyi :*_

“Barang siapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan yang dilakukan menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh pejabat berdasarkan tugasnya, demikian pula yang diberi kuasa untuk mengusut atau memeriksa tindak pidana; demikian pula barang siapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan tindakan guna menjalankan ketentuan undang-undang yang dilakukan oleh salah seorang pejabat tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau pidana denda paling banyak sembilan ribu rupiah.”

_*Pasal 218 KUHP berbunyi :*_

“Barang siapa pada waktu rakyat datang berkerumun dengan sengaja tidak segera pergi setelah diperintah tiga kali oleh atau atas nama penguasa yang berwenang, diancam karena ikut serta perkelompokan dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau pidana denda paling banyak sembilan ribu rupiah”.

Dump. 🙏

*VIRALKAN*

Mengenal Gejala Virus Corona,Jangan Tunggu Sampai Hari ke7


*MENGENAL GEJALA INFEKSI CORONA*

*HARI KE 1-3*
1. Gejala mirip masuk angin
2. Sakit tenggorokan ringan, sedikit sakit
3. Tidak demam tidak lelah
4. Masih makan minum secara normal

*HARI KE 4*
1. Sakit tenggorokan sedikit, mabuk badan
2. Suhu tubuh mulai naik
3. Mulai anaroksia, sakit kepala ringan
4. Mulai suara serak dan diare ringan

*HARI KE 5*
1. Sakit tenggorokan suara serak
2. Suhu tubuh berkisar antara 36,5-36,7
3. Tubuh panas ringan
4. Tubuh lelah, merasakan nyeri sendi
(tahap ini sulit dikenali sebagai infeksi dingin atau koroner)

*HARI KE 6*
1. Mulai demam ringan suhu sekitar 37
2. Batuk dengan lendir atau batuk kering
3. Kelelahan, mual, sesekali sulit bernafas
4. Jari sakit, diare, bisa muntah

*HARI KE 7*
1. Demam lebih tinggi dari 37,4 - 37,8
2. Batuk berdahak berlebihan
3. Nyeri semua badan
4. Frekuensi nafas pendek dan muntah

*HARI KE 8*
1. Demam mencapai suhu 38 lebih
2. Sulit bernafas dan batuk tak berhenti
3. Susah berbicara, sakit kepala
4. Nyeri sendi, sakit punggung

*HARI KE 9*
1. Gejala bertambah buruk
2. Demam berantakan, batuk tidak mereda
3. Meski sudah berusaha anda kesulitan bernafas
(Pada saat ini tes darah dan rontgen paru-paru harus di ambil untuk di periksa)

*_Bantu share agar semua orang paham Gejala Corona, agar orang paham apa yang harus di perbuat._*

_SATU kebaikanmu akan menolong BANYAK orang._

www.bmh.or.id 
======={{{{=======}}}======
*JANGAN TUNGGU HARI KE 7*
Waspada covid19, jangan tunggu timbulnya demam tinggi dan banyak batuk, baru berpikir ! Terlambat sudah !

Kenali lebih awal mulai hari ke1 masuknya virus ke dalam tubuh, agar parahnya sakit bisa dicegah. Gejala demam tinggi baru muncul di hari ke 8, dimana virus sudah berhasil berkembang, merusak dan merasuk luas di dalam tubuh. Tingkatkan daya tahan tubuh sebelum virus berhasil menghancurkan kita.

Perhatikan keadaan diri kita sejak kemungkinan mulai terpapar, yaitu sebagai berikut :

Hari ke 1- 3 :
• Hanya seperti masuk angin ringan.
• Makan minum masih normal.
• Tenggorokan hanya sedikit sakit.

Hari ke 4 :
• Sakit kepala ringan.
• Badan sedikit anget, sekitar 36.5°C.
• Sakit tenggorokan ringan.
• Suara mulai serak.
• Selera makan mulai terganggu.
• Indera Perasa/Pengecap "hilang"
• Indera penciuman juga menghilang.
• Sedikit diare ringan.

Hari ke 5 :
• Sakit tenggorokan.
• Suara serak.
• Badan mulai terasa meriang.
• Temperatur sekitar 36.5 - 36.7 °C.
• Badan terasa lelah, cape, sakit.
• Jari² dan persendian terasa sakit.

Hari ke 6 :
• Mulai demam ringan sekitar 37°C.
• Batuk kering atau sedikit berlendir.
• Sesekali terasa susah bernapas.
• Sakit Tenggorokan ketika bicara. 
• Sakit waktu makan dan menelan.
• Mual dan mungkin muntah.
• Ada diare.

Hari ke 7 :
• Demam agak tinggi 37.4 - 37.8 °C.
• Batuk lebih banyak dan berdahak.
• Napas pendek² dan tetap.
• Kepala sakit kepala dan berat.
• Nyeri² seluruh tubuh.
• Diare bertambah.

Hari ke 8 :
• Demam tinggi 38°C atau lebih.
• Sulit bernapas, dada terasa berat.
• Sakit kepala, punggung dan sendi².
• Batuk terus menerus.
• Sulit berbicara, seperti bisu.

Hari ke 9 :
• Semua gejala tidak berubah.
• Batuk bertambah parah.
• Demam tak menentu, tak teratur.
• Napas bertambah Sulit.
• Pencegahan sudah tak mungkin.
• Harus segera ditolong intensif.

Bila waspada di hari ke 1-3 tingkatkan daya tahan tubuh, minum vitamin² C, D, E serta sedia panadol (parasetamol), mungkin penyakit ini dapat dihalau untuk berakhir sebelum parah dan kesembuhan boleh didapatkan.

Gejala hari ke 1-3 sangat² ringan dan sering terabaikan tak terdeteksi. 
Mungkin hari ke 4 baru mulai curiga. Cepat isolasi mandiri, banyak minum air hangat atau jamu²an juga boleh. Berjemur diri, banyak cuci tangan, cuci muka, ganti baju. Makan makanan yg bergizi dan minum vitamin².

Selamat bersikap dan waspada. Tetap tenang namun bijak. Hindari kemungkinan terpapar sebisa mungkin. Semoga berhasil “berperang” melawan covid dan semoga kita tetap sehat.

*Harap Perhatikan Perbedaannya !!!*                      (Supaya tidak berprasangka buruk) 

1. Batuk kering + Bersin = Polusi udara.

2. Batuk + Lendir + Bersin + Pilek = Pilek biasa.

3. Batuk + Lendir + Bersin + Pilek + Sakit tubuh + Kelemahan + Demam ringan = Flu.

4. Batuk kering + Bersin + Nyeri tubuh + Kelemahan + Demam tinggi + Kesulitan bernapas + Hilangnya indra pengecap dan perasa =  Corona virus.

Departemen patologi AIIMS, 
Din. Kes. 

--------------------------------------------------
ini kiriman dari Din. Kes. tolong di share ke wadah dan komunitas masing-masing

Jadikan pesan ini tersedia untuk diketahui orang sebanyak mungkin !🙏🏻🙏🏻

Monday, March 23, 2020

Arti Istilah Sehubungan Virus Covid-19



  • *Istilah dlm Corona Virus Diase (Covid-19)*


1. *ODP* (Orang dlm Pemantauan)

2. *PDP* (pasien dlm pengawasan)

3. *Suspect* (diduga terkena virus karna sdh menunjukka  gejala dan pernah berkontak atau bertemu dg orang yg positif corona)

4. *Positif* (setelah melalui cek lab dan prosedur lain )

5. *Lockdown* mengunci masuk keluar dari suatu wilayah/daerah/negara

6. *Social Distancing* Menjauhi segala bentuk perkumpulan, menjaga jarak antar manusia, menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan banyak orang.

7. *Isolasi* Untuk yg sakit. Mengendalikan penyebaran penyakit dg membatasi perpindahan orang (mencegah perpindahan penyakit  dari orang yg sakit)

8. *Karantina* Untuk yg sehat.  Mengendalikan penyebaran penyakit dg membatasi perpindahan orang (mencegah perpindahan penyakit  ke orang yg sehat)

9. *Work From Home (WFH)* Bekerja dari rumah

10. *Imported Case* Seseorang terjangkit saat berada diluar wilayah dimana pasien melapor

11. *Local Transmission* Pasien tertular diwilayah dimana kasus ditemukan.

12. *Epidemi* Penyebaran penyakit secara cepat dg jumlah terjangkit banyak dan tidak normal. Penyebaran disuatu wilayah.

13. *Pandemi* Penyebaran terjadi secara global.

+++++++++++++++++++++++++

Banyak orang nggak sadar pentingnya ANTIBODI stoknya harus selalu ada. Orang lebih panik masker atau hand sanitizer hilang di pasaran. Harusnya kita lebih panik kalau antibodi hilang di tubuh, karena virus tidak mungkin dihindari._*

Point penting dari diskusi:

1. Virus itu hanya bisa dikalahkan oleh antibodi.

2. Antibodi yg di dlm tubuh itu kyk pabrik, kadang banyak kadang sedikit.

3. Supaya produksi anti bodi banyak, sering konsumsi vitamin C dan E setiap hari.
Reserve  dari Jeunesse dgn Kandungan utama 7 komponen buah segar incl  anggur setara 186 botol dalam satu sachet, kaya dgn vitamin E dan C.... sangat efektif menjaga daya tahan tubuh.

4. Virus itu ngga mungkin dihindari, jadi pasti selalu ada, contohnya kalau bersin, bisa dipastikan ada virus disitu. Bersin indikasi tubuh menolak.

5. Kalau berhasil tembus ke hidung dekat tenggorokan, tubuh akan batuk, tanda menolak.

6. Kalau masih tembus juga, baru demam. Kalau masih tembus juga, barulah antibodi keluar dr pabrik utk melawan perang dgn virus.

7. Kelemahan virus itu sm sabun. Kalau ngga ada hands sanitizer, pake sabun apa saja bisa bahkan sabun cuci piring jg bisa. Dlm 3-5 menit, virus akan mati sama sabun.

8. Selama 14 hari antibodi kita akan merekam virus ini dan disimpan dlm sel memori.

9. Jadi kalau kita sembuh dan suatu saat kena corona lagi, sel memori ini akan aktif dlm 24 jam (ngga perlu menunggu 14 hari lagi)

Jadi, mari kita lebih  fokus ke dalam tubuh dgn meyakinkan stock antibodi cukup alias vitamin C/E rutin dikonsumsi.


Bila butuh antioksidan hub
*Veve*
*WA only 081514990199*
Semoga bermanfaat.

--++±+++++++++----

Mejuah-juah Bapa, Nande, Bibi, Bengkila, Mama, Mami, Agi, Kaka, Impal, Ras Kerina kade-kade siapai pe Kam la erkendobahen.

*Enda me istilah bas Corona Virus Disease (Covid-19)*

1. ODP (orang dalam pemantauan) = lenga bo sakit, tapi ia mbaru denga mulih dalan-dalan arah Negara ntah pe kuta si lit penakit corona, bagepe jumpa ras kalak si ngo positif corona.

2. PDP  (pasien dalam pengawasan) = lenga bo sakit tuhu-tuh, tapi ngo lit pilek na ntah mbatuk sitik, emaka perlu diawasi. Meningkat arah ODP jadi ODP.

3. Suspect = sakitna ngo lumayan parah sitik, lit pilekna, mbatuk, sesak sesekali.

4. Positif = Adi enda nggo I test dokter Ras hasilna positif corona.

5. Lockdown = la banci nari masuk ntah pe ndarat bas Negara/wilayah/daerah/kuta.

6. Social Distancing = ula nari kujapape, rumah saja, ulanai ku mall, pajak adi la penting-penting sa, ulanai lebe arisen, kerja-kerja. Pokokna rumah saja ula lebe pulung-pulung.

7. Isolasi untuk yang sakit = si sakit i kurung I rumah sakit gelah ula dalan-dalan kujapa pe

8. Karantina untuk yang sehat = seri nge bagi social distancing ndai, intina rumah saja ula ndarat gelah ula tertular virus Corona.

9. Work From Home (WFH) = Erdahin i rumah ula ku kantor, bagi kam si la dat sen adi la ku kantor sabar Kam lebe kentisik, mbera lit Kari kalak si mehuli reh nampati Kita si susah.

10. Imported Case = tertular perban dalan-dalan luar negeri ntah pe daerah si nggo lit corona.

11. Local Transmission = kena corona arah kade-kade, tetangga, ntah pe teman ngerana/belanja i kede/pajak.

12. Epidemi = Pinakit si nyebarna gampang Kel, ku I se pe banci kena

13. Pandemi = Pinakit kelas dunia, la kuta ta ngenca, la negarata ngenca, Negara kalak ah pe kena kerina.

Kurang lebih enda me kerna virus Corona si sangana Kel perlu i waspadai, gelah si angka kerina. Ngeluh Ras mate Tuhan me ngatursa tapi Kita wajib waspada sebab ibere Dibata kepentaren man banta kerina guna jaga-jaga. Bujur.
Sehat-sehat Kita kerina. Dibata simasu-masu.

#rumahsaja
#ulandaratadilapentingsa
#nyontilsisada
#minemirumah
#ulakukedelebe

Bersama Kita Bisa,Gontong Royong Atasi Masalah


*Bola Salju Semakin Membesar !!!*

*Saudara2ku sekalian*,

*Tujuan baik kami disambut dengan sangat baik oleh banyak kalangan* di samping awalnya oleh para pengusaha/pemilik perusahaan, kini perkumpulan arisan Ibu-ibu, para profesional, lembaga dan asosiasi sosial,  para dokter dan ahli kesehatan dari berbagai lembaga dan asosiasi profesi kedokteran pun turut serta dalam gerakan ini.

*Pastikan sore ini pk. 16.00 WIB anda hadir di video conference ini* :

Zoom Link : https://zoom.us/j/965603800

Untuk *mendengarkan langsung kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan* dari :

1. *Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM, Ketua Satuan Tugas Kewaspadaan dan Kesiagaan Covid-19  Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) dan juga Ketua Dewan Pertimbangan IDI*
2. *Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, Sp.OG(K), MPH, Wadir. Medical Science & Innovation, IMERI, FK-UI*
3. *Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K), FAAP, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia*
4. *Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc., Sp.P(K), Tim Covid-19 RS Persahabatan*
5. *dr. Adya F. Dilmy, Sp.OG, B.Med.Sc. Perkumpulan Obstetri dan Ginekolgi Indonesia*

Sebagian orang A berpikir, bahwa *ini adalah tugas pemerintah*,
Sebagian orang B berpikir, bahwa *ini sudah dibantu oleh para konglomerat*,
Sebagian orang C berpikir, bahwa *lembaga sosial sudah bergerak membantu*,
Sebagain orang lagi D berpikir, bahwa *mereka bukan siapa-siapa* sehingga tidak ada dampaknya jika mereka melakukan sesuatu,
tetapi…
Ada sebagian orang lagi E yang berpikir, bahwa ini adalah *saatnya untuk bergerak dan melakukan sesuatu yang baik buat sesama*, terlebih untuk para pahlawan kita yang telah bersedia berkorban nyawa dan keluarga untuk merawat saudara-saudara kita yang terkena COVID-19.

Silahkan *tanyakan ke hati anda yang terdalam saat ini, anda mau masuk kategori orang yang mana ?* A, B, C, D atau E

Fyi, Saya baru saja selesai *menghubungi salah satu pengurus dari sebuah lembaga sosial yang besar sekali* dan ternyata jawaban mereka adalah

*SEKARANG SEMUA RUMAH SAKIT SANGAT KEKURANGAN, APAPUN BANTUANNYA KAMI TERIMA*

*BERSAMA… Kita BISA !!!*

*NB : Jika informasi ini bermanfaat, tolong bantu share ke semua orang yang anda kenal termasuk ke sosial media anda*

Jangan Minum Obat Ibufropen,Menyuburkan Virus


Info tambahan, dari WHO.
Jika ada gejala sakit terkena
- Batuk
- Pilek
- Panas tinggi
“ jangan “minum obat yg mengandung “ ibuprofen”
Ini akan menambah hidup virus corona convid 19

Pertolongan pertama yang dilakukan adalah
Minum obat flu n demam yg mengandung
“ paracetamol”
Di Indonesia obat2 tersebut terdapat pada obat sbb:
- Panadol
- Paramex
- Neozep

Berikut beberapa obat2 yg mengandung ibuprofen:
- Proris
- Advil
- Motrin
- Nuprin
- Brufen
- Intrafen
- Neo rheumacyl
- Oskadon SP
- Bodrex Extra

Hati hati minum obat ya 🙏🙏🙏
Stay safe n stay healthy semuanya 🙂

Beda Keyakinan Kita Tetap Bersaudara


Pada awal penyebaran CoViD-19, *Jepang* memberikan paket bantuan kemanusiaan ke *China*. Di kotak-kotak bantuan tersebut, mereka menuliskan kutipan puisi dari zaman Dinasti Tang:
*"Meski berasal dari tempat yang berbeda, namun kita berada di bawah langit yang sama"*

Tindakan inspiratif ini kemudian diikuti oleh China ketika membantu negara-negara lain.

Ketika *China* mengirim paket bantuan ke *Korea Selatan*, di kotak-kotak bantuan tersebut, mereka menuliskan kutipan dari zaman Dinasti Joseon:
*"Pohon pinus dan pohon cemara di musim dingin, tidaklah saling melupakan satu sama lain"*

Ketika *China* mengirim paket bantuan ke *Iran*, di kotak-kotak bantuan tersebut, mereka menuliskan kutipan dari zaman Persia Muslim:
*"Keturunan Adam adalah seperti bagian tubuh, diciptakan dari satu sumber, ketika ada bencana yang menimpa satu bagian tubuh, bagian tubuh yang lain tidaklah mungkin dapat berdiam diri"*

Ketika *China* mengirim paket bantuan ke *Jerman*, di kotak-kotak bantuan tersebut, mereka menuliskan kutipan dari zaman pertengahan Jerman:
*"Gunung dan lembah tidaklah bersatu,tapi berbeda dengan manusia"*

Ketika *China* mengirim paket bantuan ke *Italia*, di kotak-kotak bantuan tersebut, mereka menuliskan kutipan dari zaman Romawi Kuno:
*"Kita adalah ombak dari laut yang sama, daun dari pohon yang sama, dan bunga dari kebun yang sama"*

Seorang leluhur Tionghoa pernah mengatakan bahwa tidak salah belajar berbagai agama dan budaya, serta jangan pernah merasa bahwa agama dan budaya kita paling benar, sehingga seluruh umat manusia bisa saling mengenal dalam persaudaraan.

Ketika *China* mengirim paket bantuan ke *Indonesia*, di kotak-kotak bantuan tersebut mereka menuliskan kutipan kata-kata Gus Dur :
*" Meskipun kita berbeda keyakinan, kita tetap saudara dalam kemanusiaan"*

*Peace in human race*

Harapan Sembuh Itu Ada Dan Nyata.


Teman teman, sy mau share kondisi perkembangan kesehatan saya setelah test swab hari Minggu 15 Maret 2020 dan hasilnya positif 17 Maret 2020 dan diisolasi di rumkit pertama mulai tgl 14 Maret dan pindah ke ruang isolasi RS rujukan pada rabu 18 Maret sampai sekarang ini 22 Maret 2020.

Puji Tuhan, kondisi demam sdh tdk lagi dan infus sdh dicabut.

Keluhan yg ada adalah batuk batuk terutama kalau panjang berbicara dan menarik nafas dalam.
Obat yg diberikan ke sy salah satunya chloroquin yg dinyatakan oleh Presiden sdh siap 3 jt butir karena memang obat tsb generik dan di produksi kimia farma.

Yang sy mau sampaikan adalah harapan sembuh itu *ada dan nyata* dan *Pemerintah sdh melaksanakan dg benar protokol penanganan COVID 19 ini* .

Sy di rawat di ruang isolasi berdua dalam satu kamar di RSKD Duren Sawit yg kalau kita lihat penampakan nya dari luar kalah keren dibandingkan rumkit swasta tapi penanganan di ruang isolasi ini bagus sekali. Ruangan nya besar di isi 2 pasien dg fasilitas kmr mandi dalam.

Selama di rawat sy tetap bisa akses berkomunikasi by wa dg keluarga dan tetap bisa mengakses informasi lainnya.

Sy share ini agar bisa menguatkan saudara saudara kita yg saat ini sedang terbaring dalam pergumulan yg sama dg sy bahwa harapan sembuh itu *ada dan nyata*.

Selain itu buat teman teman kalau ada merasakan gejala demam tinggi 38,5 up disertai batuk dan sesak segera periksakan diri dan kalau di rujuk untuk dirawat dijalani saja karena *Pemerintah sdh siap untuk itu.*

Satu hal yg menarik adalah, rekan sekamar  sy dia pergi ke malaysia dg istri dan setelah pulang dari malaysia beberapa hari kemudian muncul gejala dan positif *tapi* istri nya negatif dan tetap sehat sampai dengan saat ini.

Artinya penyebaran virus ini demikian cepat tapi untuk seseorang terinfeksi meskipun bersama dg yg positif  bergantung kepada imunitas orang tsb.

Demikian sharenya, berharap dapat menguatkan saudara saudara kita yg sdg terpapar COVID 19 ini dan juga keluarga.

GBU All.

*Rico J Sihombing.*
Alumni UI.

#stayhome #keephealthy&safe

Keluarga Dewan Akan Mengadakan Test Covid-19


Tulisan Made Supriatma di Facebook:

The Privileges: Saya menahan diri untuk tidak marah. Namun, saya akui saya gagal. Yang membuat saya benar-benar merasa sakit adalah sebuah berita yang berjudul "Seluruh Anggota DPR dan Keluarganya Akan Lakukan Tes Covid-19." Saya tidak membagikan link beritanya disini. Kalau Anda ingin lengkapnya, silahkan dicari sendiri lewat mesin pencari.

Kabarnya, anggota-anggota dewan ini akan mendapat tes sebagai bagian dari fasilitas kesehatannya. Anggota dewan yang merasa dirinya terhormat itu, bersama keluarganya, ternyata memiliki asuransi Jasindo. Perusahan inilah yang akan membeayai tes Covid-19 untuk mereka.

Kita tahu, tes ini tidak tersedia untuk semua orang. Di banyak negara yang saya tahu, tes ini dijatah dengan ketat. Saya bicara dengan seorang kawan yang tinggal di Singapore. Dia hendak memeriksakan dirinya ke dokter karena sebelumnya di bepergian ke banyak daerah.

Dokter Singapore yang dia temui mengatakan, dia tidak bisa mendapatkan tes karena dia tidak memiliki symptom (gejala) terkena virus Corona. Namun dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa dia bisa saja diperiksa. Kalau hasilnya positif dia akan digratiskan dan harus menempuh prosedur penanganan. Namun jika hasilnya negatif, dia harus membayar beaya tes. Dan itu artinya SGD$900 atau lebih dari 9 juta rupiah harus keluar dari kantong.

Dalam pagebluk ini kita tahu bahwa persediaan alat-alat tes terbatas. Bahkan Amerika Serikat pun kekurangan. Seperti yang kita lihat, Singapore yang kaya, itu menjatah siapa yang bisa di tes dan siapa yang tidak. Hampir semua negara yang saya tahu melakukan penjatahan tes ini. Tidak ada negara yang menjalankan tes massal. Prioritas diberikan kepada mereka yang memiliki gejala (symptoms) dan tenaga medis yang berada di garis depan melawan wabah ini.

Fasilitas yang diberikan kepada para anggota DPR (dan keluarganya!) sungguh mengusik nurani saya. Mungkin mereka bisa berargumen, lo itu kan fasilitas kami dan ditanggung oleh asuransi? Betul. Justru disitulah masalahnya. Anda dan keluarga Anda punya keistimewaan (privileges) untuk mendapatkan asuransi premium. Sementara rakyat kebanyakan, yang memilih dan mendudukkan Anda di jabatan mulia itu, Anda paksa hanya cukup dengan BPJS, yang semakin hari semakin mengurangi jumlah penyakit yang ditanggungnya.

Sekali lagi, jumlah alat-alat tes terbatas. Jika Anda tidak memiliki symptoms, tidak seharusnya Anda memanfaatkan fasilitas ini. Anda harus memprioritaskan mereka yang memiliki gejala dan tenaga-tenaga medis yang berada di garis depan.

Hari ini diumumkan bahwa ada 514 kasus Corona yang terdeteksi. Hanya 29 yang sembuh sementara ada 48 meninggal. Dari 48 orang yang meninggal itu, 6 diantaranya adalah dokter! Kita tidak tahu ada berapa yang berprofesi sebagai perawat.

Mengapa angka kematian dokter-dokter kita sangat tinggi? Mereka yang ada di garis depan. Mereka yang paling terekspose terhadap penyakit ini. Namun mereka tidak memiliki perlindungan yang cukup. Orang-orang seperti Anda, wahai anggota DPR yang harus berteriak kepada pemerintah untuk memberikan para dokter dan tenaga medis ini perlindungan.

Tahukah Anda bahwa ini adalah juga kegagalan Anda? Tahukah Anda bahwa Anda juga punya andil atas munculnya korban-korban dokter dan paramedis yang amat kita perlukan pada saat-saat seperti ini? Negara ini gagal karena orang-orang seperti Anda!

Saya tidak harus berteriak-teriak seperti ini, Andalah yang seharusnya berteriak-teriak untuk memberikan perlindungan kepada mereka yang ada di garis depan.

Dan sekarang Anda minta keluarga Anda dan keluarga Anda mendapat keistimewaan untuk dites? Saya hanya bisa geleng-geleng kepala menyaksikan semua ini. 

Mungkin kemudian ada argumen, kami kan pejabat negara? Tanpa kami, negara tidak akan berjalan. Oh, begitukah? Begini ya. Maaf kalau terus terang saya katakan, tanpa Anda mungkin negara ini akan jalan seperti biasa.

Dalam keadaan seperti ini, punyalah sedikit hati. Berbelarasalah dengan rakyat kecil, kaum kebanyakan. Kemarin saya menonton video seorang pengemudi Ojek Online (Ojol), sebuah moda transportasi yang mungkin tidak pernah lagi Anda naiki. Dia mengeluhkan soal bekerja dari rumah. Untuk orang yang hidupnya 'dari kaki ke mulut,' yang artinya kalau kakinya tidak bergerak, mulutnya tidak makan, wabah ini sungguh berat. Bekerja dari rumah untuk orang yang hidupnya dari jalanan?

Hidup mereka selama ini sudah seperti orang kelelep sebatas hidung. Riak air yang kecil saja sudah cukup menenggelamkan dan membunuh mereka. Apalagi sekarang mereka harus hidup menghadapi gelombang besar.

Tidakkah Anda sadar bahwa alat-alat tes yang terbatas itu adalah hak mereka juga?

Ya, sesungguhnya saya tidak hanya bicara kepada Anda, para anggota DPR saja. Saya bicara kepada para elit -- Anda yang punya hak-hak istimewa dan merasa harus diutamakan! Tahu dirilah! Privilege Anda tidak seharusnya Anda umbar diwaktu-waktu krisis ini. Anda sudah cukup menjadi masalah bagi orang kebanyakan. Jangan ditambah lagi!

Pentingnya Anti Body Dlm Menghadapi Virus


Barusan dengar diskusi di radio bsm ahli virus.

Banyak orang nggak sadar pentingnya menjaga stok ANTIBODI  supaya selalu ada. Orang lebih panik masker atau hand sanitizer hilang di pasaran. Harusnya kita lebih panik kalau antibodi hilang di tubuh, karena virus tidak mungkin dihindari.

Point penting dari diskusi:

1. Virus itu hanya bisa dikalahkan oleh antibodi.

2. Antibodi yg di dlm tubuh itu kyk pabrik, kadang banyak kadang sedikit.

3. Supaya produksi anti bodi banyak, sering konsumsi vitamin C dan E setiap hari.

4. Virus itu ngga mungkin dihindari, jadi pasti selalu ada. Contohnya kalau bersin, bisa dipastikan ada virus disitu. Bersin indikasi tubuh menolak.

5. Kalau berhasil tembus ke hidung & masuk ke tenggorokan, tubuh akan batuk, tanda menolak jg.

6. Kalau masih tembus juga, baru demam. Kalau masih tembus juga, barulah antibodi keluar dr pabrik utk melawan perang dgn virus.

7. Kelemahan virus itu sm sabun. Kalau ngga ada hands sanitizer, pake sabun apa saja bisa. Bahkan sabun cuci piring jg bisa. Dlm 3-5 menit, virus akan mati sama sabun.

8. Selama 14 hari antibodi kita akan merekam virus ini dan disimpan dlm sel memori.

9. Jadi kalau kita sembuh dan suatu saat kena corona lagi, sel memori ini akan aktif dlm 24 jam (ngga perlu menunggu 14 hari lagi)

Jadi, mari kita lebih  fokus ke dalam tubuh dgn memastikan stock antibodi cukup alias vitamin C/E rutin dikonsumsi.

Semoga bermanfaat.

NB:
Makan minum yg baik/ gizi seimbang, OR & dpt sinar mthr yg cukup, istirahat yg cukup (early to bed & early to rise) akan menjaga stock antibodi kita. *Jangan stress krn stress akan menurunkan stock antibodi kita.*
Tetap berdoa, bersyukur & beraktivitas dgn bijaksana.

Hv a blessed gorgeous day everybody 🙏😇

Ulasan Penanganan Virus Covid-19 Di Bermacam Belahan Dunia


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2663926657224902&id=100008227817040

*HERD IMMUNITY DAN KONSEKUENSI*

Maju mundur saya mau nuliskan ini. Sudah sejak dua hari lalu. Takut disalah artikan. Karena teori dan pilihan skenario ini berat. Nampaknya gak ada pilihan lain.

Kemarin saya gak memproduksi tulisan apa-apa. Diam. Banyak diskusi dengan seorang Mahasiswa Doktoral di Univ Pisa Italia. Diskusi juga dengan sahabat yang lagi nemenin istrinya S3 di Belanda. Bincang juga dengan Dokter yang lagi ambil Sub Spesialis di Kobe Jepang. Simpulannya sama : Herd Immunity.

Sebelum saya menuliskan skenario ini. Saya ijin menyampaikan disclaimer dulu. Saya orang awam. Bukan ahli apa-apa.

Latar belakang pendidikan sempet kuliah engineering. Sempat doank. Jadi tulisan saya boleh dikritik, karena saya bukan virolog, bukan juga dokter klinis, atau expert di bidang corona. Jadi dalam membaca tulisan saya, jangan begitu percaya. Tulisan orang awam. Biasa aja.

Saya menulis ini karena dorongan banyak temen-temen. Saya menyadari punya kemampuan menulis. Maka niatnya membantu orang lain mudah faham. Maka saya menulis, agar kemudian kita memahami jalan keluar dari kabut gelap kedepan.

Bombardir pertanyaannya selalu sama.

Menurut ente kapan Rend ini berakhir?
Vaksin bakalan bener ada atau nggak?
Ini jalan keluarnya kira-kira bagaimana ya?

Dan seterusnya.

Pertanyaan itu yang membuat saya tenggelam dalam berbagai literatur ilmiah. Dalam dan luar negeri. Hingga website resmi corona virus yang berbahasa Italia itu saya coba terjemahkan satu-satu istilahnya di grafik. Capek memang.

Pertanyaan itu pula yang menggiring kepala saya pada satu skenario paling mungkin di Indonesia : Herd Immunity.

*****

Agar kita bisa memahami tentang pilihan sulit ini, ijinkan saya membahas tentang apa yang dilakukan Wuhan, Korsel dan Italia. Versus dengan apa yang dilakukan Iran.

Di Wuhan, Korsel dan Italia, skenario Lockdown terbukti berhasil. Karena memang warganya dan pemerintahnya punya kapasitas.

Warganya punya tabungan untuk hidup kedepan. Warganya teredukasi. Hampir semua connected. Jadi komunikasi keputusan negara mudah.

Beda kayak di negeri ini, masih ada yang belum terjangkau internet. Adapun punya smartphone dan internet, aplikasinya joget. Gak bisa akses info ilmiah.

Pemerintah Cina dan Italia juga punya sumber dana. Ngasih diskon. Ngasih bantuan. Menjaga supply pangan.

Bukan berarti Indonesia gak punya dana. Ada. Tapi gak bisa untuk segini banyak orang.

Konsep lockdown ini seperti "menghapus file". Anda seperti pukul nyamuk satu-satu.

Virus ini makhluk yang butuh inang. Butuh reservoir untuk hidup. Butuh agen. Butuh nempel di makhluk hidup agar dia bisa eksis.

Maka virus tanpa inang akan mati. Tanpa menempel di inang ia akan selesai. Begitu teorinya. Waktu bertahan tanpa inang berbeda pendapat antar ilmuwan. Gak akan saya bahas.

Wuhan, Korsel, Italia, menerapkan pola ini : virus pada manusia dipaksa mati dengan anti bodi. Virus diluar tubuh manusia dibiarkan mati, hilang, atau dibersihkan.

Yang positif di isolasi. Yang sakit berat di rawat.

Yang nampak tidak bergejala juga di test massal. Untuk dicari yang positif yang mana. Begitu positif, di isolasi lagi.

Kenapa? Karena menjadi carrier tanpa gejala inilah yang menjadi biang gak selesainya sebaran kasus.

Maka Wuhan dan Italia sangat ketat dengan lockdown. Kalo warga korsel, tanpa disuruh pun sudah teratur lockdown. Mirip Jepang.

Mereka tahan semua orang didalam rumah. Karena andai yang didalam rumah gak ditest, virus akan mengalami masa inkubasi hingga 14 hari. Bakal mati sendiri. Apalagi Wuhan menjalani lockdown 2 bulan.

Wuhan secara strategi sebenarnya menahan interaksi sosial. Lalu membiarkan yang sebenarnya positif walau tidak dites memiliki antibodi dengan sendirinya.

Begitu juga yang dilakukan di Italia. Di lock. Diberesin satu demi satu. Hingga targetnya zero casses per day seperti Wuhan.

Secara garis bessr begitu. Hingga Wuhan hari ini memulangkan dokter-dokternya. Menutup rumah sakit darurat. Dan sudah 3 hari ini zero case covid-19. Mereka sudah statement menang atas corona.

Strateginya begitu. Total lockdown. Semua di isolasi di rumah. Disiplin.

Rumus ini akan buyar kalo yang satu nau di isolasi sementara yang lain masih keluyuran. Bubar dah skema lockdown.

*****

Sekarang kita ke negeri ini, kita buka mata dan hati ya. Saya sampaikan ini murni pendapat atas masalah kemanusiaan. Sentimen politik kita bahas nanti. Bukan saatnya.

Begini...

Ramai di linimasa ini, sahabat dominan menyerukan lockdown. Menganggap bahwa skenario Wuhan dan Italia bisa kita lakukan.

Dari apa yang saya lihat hari ini - semoga saya salah - Total Lockdown bukan skenario kita. Kecuali cuma slowdown soci distancing, bubarin keramaian. Itu masih bisa. Tapi kalo ngekep warga di rumah. Hmmm.. Susah.

Lockdown itu membutuhkan jumlah petugas yang cukup. Di Italia, polisi mondar-mandir, yang keluar tanpa keperluan didenda ratusan euro. Cek aja linimasa. Banyak beritanya.

Itu aja sudah pake polisi, terjadi puluhan ribu pelanggaran. Masih aja keluar.

Lalu kita lihat di Indonesia. Jelas sulit

Bisa dibayangkan polisi kita nahan masyarakat gak keluar rumah. yang keluar di denda. Ditilang aja ngamuk kok. Apalagi didenda untuk sekedar keluar rumah. Wah.. Chaos.

Belum lagi, di Wuhan dan Italia, mereka punya solusi, kalo diam di rumah, stay at home, work for home, makan mereka terjamin. Di Indonesia rada repot.

Di kita, kalo gak keluar rumah, makannya gimana? Seriusan ini.

Saya nulis begini bukan berarti besok Anda langsung ngumpul-ngumpul dan keluar rumah. Arah tulisan says gak kesitu.

Saya cuma ingin buka mata kita semua. Lockdown kayak Wuhan dan Itali, untuk negeri dengan sosio kultur kayak Indonesia. Gak bisa.

Rame kan di berita, udah jelas jadi suspect, malah bantu-bantu nikahan tetangga. Ditelpon sama dinkes untuk ngontrol, malah ngakunya di rumah, padahal jalan-jalan.

Itu cuma ngisolasi 1 orang aja, kita gak sanggup lho. Asli. Apalagi 271 juta jiwa di hold. Atau Jabodetabek aja deh, 25 jutaan warga, di hold gak boleh keluar rumah kompak. Gak bisa. Beneran.

Menutup event-event perkumpulan insyaAllah bisa. Meniadakan gathering ibadah bisa. InsyaAllah. Tapi kalo total lockdown. Apalagi bahasanya lockdown antar daerah. Nampak resiko sosialnya besar dan ini juga yang kayaknya ada di fikiran Pak Jokowi.

Maka bisa dilihat di Iran. Mereka masih terus aktivitas. Adanya yang terjangkit covid-19 dan sakit berat, ya mereka hadapi. Nanti saya jelaskan di tulisan berikut, kenapa Iran begitu.

*****

Keadaan diatas membuat skenario "pukul nyamuk satu-satu" gak mungkin jalan.

Kita gak bisa paksa warga didalam rumah. Kita gak bisa membersihkan pergerakan.

Akan tetap terus terjadi pergerakan massa, walau kecil. Padahal yang bergerak bisa jadi sudah positif covid-19 namun tanpa gejala apa-apa. Ini yang membuat skenario lockdown buyar.

Belum lagi dengan slowdown nya Jakarta. Dan status Jakarta menjadi episenter pendemi. Membuat banyak warga jabodetabek mudik ke kampung halaman.

Panah-panah merah sudah menyebar ke daerah. Ini seperti anak-anak muda Lombardi yang mudik ke Italia selatan. Persis.

Intinya skenario Lockdown sulit jalan.

Lalu bagaimana mengakhiri wabah ini?

Satu dua expert sudah mulai bicara. Walau malu-malu. Kecuali menteri pertahanan Israel yang pada akhirnya bicara tentang ini juga : Herd Immunity. Termasuk PM Inggris Pak Borris.

Begini,

Virus yang menjangkiti tubuh akan diserang oleh antibodi ini. Inilah tafakur mendalam kita hari ini, antibodi kita menyusun bahan baku serangan untuk virus covid-19. Khusus untuk si dia saja.

Maka muncul angka 14 harian, atau kurang, dimana antibodi kita menyusun serangan ke covid. Hingga antibodi yang khusus dibentuk untuk covid terbentuk.

Maka setelah terbentuk antibodi alami covid, tubuh kita kebal covid. Secara teori, tidak lagi bisa dijangkiti covid-19. Mudah-mudahan teorinya bener.

Nah, Ketika sudah cukup banyak masyarakat yang terjangkiti covid-19, akan terbentuk "sekawanan" manusia yang sudah kebal covid-19. Dan disaat itulah terbentuk namanya Kekebalan Kawanan : Herd Immunity.

Coba deh, buka video-video yang viral tentang melandaikan kurva. Kan disitu sudah diberitahu, bahwa pada akhirnya semua orang akan terjangkit. Tinggal kecepatan lonjakan yang gejala berat saja. Itu yang diperlambat.

Ikhtiar social diatancing kita akan kesitu arahnya. Melandaikan kurva. Memberikan waktu bagi paramedis untuk melayani yang sakit berat. Jangan sampai okupansi rumah sakit gak cukup. Maka jangan sampai yang positif covid dan gejala berat jumlahnya puluhan ribu atas satu waktu.

Teori Herd Community ini berat untuk disampaikan. Secara ilmiah, 60%-70% masyarakat akan terjangkit. Dan kemudian mayoritas yang bertahan akan membentuk antibodi alami.

Di Wuhan, mungkin gak butuh sampai 60-70 persen. Karena mereka total lockdown. Mereka sampai semprot kota pake disinfektan 2 hari sekali. memang targetnya bunuh virus. Bisa jadi juga mereka sudah nemu vaksin. Sudah di shot ke sebagian besar populasi. Itu juga bikin Herd Immunity.

Italia juga nampak cara memeranginya sama. Total Lockdown.

Namun lihatlah Iran, mereka nampaknya pake teori ini, biarkan semua terpapar pada akhirnya. Mereka gak punya kapasitas untuk lockdown. Yang ada tinggal gali kuburan massal di Qom. Ini fakta.

Nampak Iran sudah memahami tracknya. Berharap Her Immunity.

Iran menjadi parah karena adanya embargo dari US, yang membuat alat-alat medis kurang. Iran sampai mau minjem ke IMF untuk perawatan. Skenario paparan maksimal memang butuh persiapan.

Walau skenario terpapar xepat tidak kita pilih, melihat kondisi negeri dan perilakunya, inilah yang sebenarnya akan kita hadapi.

******

Saya secara pribadi berharap, slowdown dan social distancing yang kita lakukan sekarang akan memperlambat penularan, memberikan waktu pada fasilitas kesehatan untuk bersiap. Tapi tidak bisa mencegah penularan pada semua.

Adapun waktu yang terus berjalan, semoga bisa menjadi buying time untuk menunggu vaksin.

Sampai di titik ini, Anda pembaca mungkin merasa saya mendoakan yang buruk untuk negeri. Sama sekali tidak. Ini ulasan ilmiah dari studi literatur saja. Bahwa begitulah wabah berakhir. Hampir semua orang terjangkit dan membentuk antibodi alami.

Semoga sampai disini hati tetap dingin dan optimis. Karena ini baru setengah tulisan. Berikutnya saya akan menuliskan tentang konsekuensinya.

*****

Target saya menulis ini adalah... agar kita sebagai anak bangsa bisa memitigasi konsekuensinya.

Karena inilah yang saya bisa rasakan dan simpulkan. Walau mudah-mudahan salah. Her Immunity ini skenario negeri kita.

Maka konsekuensi pertama adalah "bersiap terpapar"

Slowdown di rumah ini harus menjadikan kita pribadi yang sehat jasmani dan batin. Karena paparannya cepat atau lambat akan segera datang. Apalagi si covid ini rada bandel, cepet nular.

Makan yang bergizi , perkuat imunitas tubuh, istirahat yang cukup, olahraga gerakkan tubuh, bantu tubuh menyiapkan metabolisme yang optimum, untuk memproduksi antibodi covid secara mandiri.

Untuk urusan ini sudah banyak yang menuliskannya. Saya gak mau nulis ulang. Silakan cari sendiri.

Termasuk persiapan batin, mulailah memaafkan diri sendiri, memaafkan orang lain, saling mendoakan. Kita perlu batin yang sehat untuk masa-masa ekstrim seperti ini.

*****

Konsekuensi kedua adalah "mayoritas jadi carrier"

Dengan demografi anak negeri yang penuh anak muda. Secara statistik, masyarakat kita akan mengalami gejala ringan di anak muda. Bahkan tak bergejala.

Maka anak muda negeri ini akan dominan menjadi cariier virus.

Ini juga yang harusnya diedukasi mendalam. Bahwa positif covid-19 bukan seperti positif HIV. Ini ada diberita, begitu positif covid-19 malah kabur. Salah faham kayaknya. Butuh diedukasi.

Dengan simpulan ini, saya menyarankan bangun gerakan pisahkan manula dan anak muda. untuk usia 50 tahun keatas, jangan sampai berbaur dengan yang muda.

Inget gak, 60-70% harus terpapar virus agar terbentuk Herd Immunity.

Kita siasati saja. 60% yang terjangkit itu biar anak muda saja. Kemungkinan illnes beratnya kecil. Dibawah 10%. Begitu kata lietaratur ya. Cross cek aja. Gak maksud sok tau.

Ini juga termasuk pada resiko kerja. Untuk di rumah sakit misalnya. Dokter senior, konsulen senior, mundur aja ke belakang meja. Kontrol dari jauh. Komando dari meja. Jadi penasehat dan pengarah ke dokter-dokter yang under 50. Seriusan ini. Bisa gak kira-kira. Atau etis gak kira-kira.

Karena kalo pola paparan mayoritas ini kena ke generasi elder negeri ini, ini yang membuat tingkat kematian tinggi seperti Italia.

Pada orang tua, pada masayikh itu terdapat kemuliaan dan kebaikan, kita sangat perlu keberadaan mereka untuk tetap sehat dan mendoakan kita. Mengarahkan. Dan menasehati.

Baca data yang jujur. China 2M populasi, Italia 60 juta Populasi. Angka kematian di Italia sudah melebihi Cina akan covid. Ini karena para manula gak segera dipisahkan dengan yang muda.

*****

Konsekuensi ketiga "Siapkan Fasilitas Medis"

Angka ilmiahnya sudah ada. 60% Terjangkit. Mayoritas tanpa gejala.

20% gejala ringan. Bisa isolasi mandiri.

10% gejala berat yang dimana sepertiganya diprediksi meninggal. Maka muncul angka kematian 3%.

Coba simulasi aja. Gak nakut-nakutin, agar kita bersiap.

Barusan saya sudah ketik simulasi angkanya. Tapi saya gak tega. Jadi saya hapus lagi. Hitung saja sendiri ya.

Intinya,....

Jangan sampai kayak Italia hari ini, kaget gak ada tempat rawat. Padahal Italia ini negeri yang kesehatan gratis. Kesehatan ini jadi nomor 1 perhatian. Ujian memang. Kita doakan segera berlalu.

Akhirnya sibuk bangun tenda darurat. Sibuk nyari gedung untuk rumah sakit. Full sampe lorong-lorong kepake semua.

Kita jangan sampai kaget di akhir. Mumpung ada waktu, siapin aja dari sekarang.

Jangan nunggu intruksi pemerintah, sediakan aja secara swadaya dari arus bawah. Siapin bangunannnya. Bed nya. Pelan-pelan.

Dengan skenario terpapar 60% populasi, lebih baik mumpung ada waktu kita bersiap. Karena jumlah penduduk kita 4,5 kali Italia. Beneran.

Saya sudah teriak-teriak berkali-kali, kalo pendekatan pencegahan/preventif gak bisa, ya sudah fokus pengobatan.

Maka saya membaca langkah Pak Jokowi, beliau sebenernya menuju pada Herd Immunity.

"5 juta obat sudah dibeli"

Ini sudah langkah pengobatan. Adapun ceramah tentang pembatasan gerak, hanya normatif.

"Mohon pada pemerintah daerah untuk memperhatikan prosedur kesehatan"

Tafsirnya luas. Tapi kalo niat ngobatin, jelas, beliau impor obat. Jelas sudah arahnya.

Wisma Atlet towernya akan dijadikan rumah sakit darurat.

Ada pulau yang disiapkan jadi pulai isolasi.

Arah pemerintah ini nampak bersiap mengobati dan merawat ketimbang melockdown. Karena perhitungannya bisa jadi kita banyak anak muda, memang yang diharapkan antibodi alami anak negeri yang bekerja. Lalu selamatkan yang elder.

Maka konsekuensi ketiga ini perlu kita dalami.

Satu masjid satu rumah sakit darurat.
Pak Erick Tohir saja sudah calling relawan. Oprec relawan secara nasional. Ndak lama lagi akan banyak program wakaf dan infaq alat medis.

Memang kesitu arahnya. Virus akan memapar ke mayoritas anak bangsa. Biarkan Herd Immunity terbentuk dengan sendirinya.

Yang perlawanan antibodinya tanpa gejala ya alhamdulillah.

Yang sakit ringan-sedang bisa isolasi mandiri di rumah. Semoga rumahnya ada. repot kalo yg gak punya rumah, kamarnya gak cukup, perlu ada rumah isolasi tambahan.

Yang sakit berat, semoga fasilitas kesehatan kita bisa obati dan tanggulangi.

Dan semoga angka kematian rendah. Angka 8,5% death rate itu karena di kita belum banyak yang test covid. Kasihan Pak Jokowi, jadi bulan-bulanan data yang kurang representatif.

Saya yakin death rate kita kecil. Coba saja nanti mass rapid test. Akan banyak yang positif tanpa gejala. dan death rate akan kecil sekali.

*****

Panjang ya.. Saya juga sampe keram ini nulisnya. Maaf.

Semoga Herd Immunity segera terbentuk untuk negeri ini.

Segera kita beraktifitas lagi.

Segera kita belanja lagi ke kaki lima, gerakkan ekonomi UMKM.

Segera kita wisata domestik lagi, lakukan economic transfer antar daerah.

Segera kita produksi apa-apa yang gak di impor lagi. Mumpung negeri orang lagi restart pabrik, mumpung gak ada yang berani ke Indonesia.

Segera kita bangun negeri, dunia lagi de-globalisasi. Sekat-sekar antar negara makin keras dan tebal.

Bagus aja itu mah... Kesempatan kita urus diri kita sendiri. Nanam bawang putih sendiri. Nanam padi sendiri. Bikin baju sendiri. Wassalam import. Ahlan wa sahlan kemandirian negeri.

Segeralah terbentuk wahai Herd Immunitiy.

URS

*******

Tulisan ini adalah bentuk muhasabah keras untuk anak negeri, jika kita tidak bisa se serius Wuhan dan Italia, maka skenarionya akan menuju Herd Immunity dengan alami.

WARNING :
Yang mengcopy tulisan saya ke grup-grup WA, mohon sertakan link source utama, agar para pembaca dapat melihat dialektika diskusi di kolom komentar.

Nampak akan ramai.

A'udzubillahiminsy syaitonirrojim

#AllahMahaKuat
#MomenKebangkitanNegeri
#HerdImmunity

Tolongmenolong Dalam Kesusahan Kita


Pada awal penyebaran CoViD-19, *Jepang* memberikan paket bantuan kemanusiaan ke *China*. Di kotak-kotak bantuan tersebut, mereka menuliskan kutipan puisi dari zaman Dinasti Tang:
*"Meski berasal dari tempat yang berbeda, namun kita berada di bawah langit yang sama"*

Tindakan inspiratif ini kemudian diikuti oleh China ketika membantu negara-negara lain.

Ketika *China* mengirim paket bantuan ke *Korea Selatan*, di kotak-kotak bantuan tersebut, mereka menuliskan kutipan dari zaman Dinasti Joseon:
*"Pohon pinus dan pohon cemara di musim dingin, tidaklah saling melupakan satu sama lain"*

Ketika *China* mengirim paket bantuan ke *Iran*, di kotak-kotak bantuan tersebut, mereka menuliskan kutipan dari zaman Persia Muslim:
*"Keturunan Adam adalah seperti bagian tubuh, diciptakan dari satu sumber, ketika ada bencana yang menimpa satu bagian tubuh, bagian tubuh yang lain tidaklah mungkin dapat berdiam diri"*

Ketika *China* mengirim paket bantuan ke *Jerman*, di kotak-kotak bantuan tersebut, mereka menuliskan kutipan dari zaman pertengahan Jerman:
*"Gunung dan lembah tidaklah bersatu,tapi berbeda dengan manusia"*

Ketika *China* mengirim paket bantuan ke *Italia*, di kotak-kotak bantuan tersebut, mereka menuliskan kutipan dari zaman Romawi Kuno:
*"Kita adalah ombak dari laut yang sama, daun dari pohon yang sama, dan bunga dari kebun yang sama"*

Seorang leluhur Tionghoa pernah mengatakan bahwa tidak salah belajar berbagai agama dan budaya, serta jangan pernah merasa bahwa agama dan budaya kita paling benar, sehingga seluruh umat manusia bisa saling mengenal dalam persaudaraan.

Ketika *China* mengirim paket bantuan ke *Indonesia*, di kotak-kotak bantuan tersebut mereka menuliskan kutipan kata-kata Gus Dur :
*" Meskipun kita berbeda keyakinan, kita tetap saudara dalam kemanusiaan"*

*Peace in human race*

Tags

Akan Berakhir (2) Analisa Politik (1) Anti Body (3) Aprisiasi (1) Arti Istilah (1) Arti Kata (1) Arti Lockdown (1) Artikel Persatuan (1) Artikel Virus (2) Atasi Masalah (2) Bawang Merah (1) Berita Baik (3) Berita Kepresidenan (1) Bersama Qlue (1) Biaya Covid19 (1) Breaking News (1) Cairan Panas (1) Chloroquin Mantab (1) Ciri2 Covid-19 (2) Dampak Pariwisata (1) Daun Sirih (1) Denny Siregar (1) Edukasi Covid-19 (1) Fungsi Masker (1) Gejala Corona (1) Gotong Royong (1) Hangat Lemon (1) Happy Hypoxia (1) Hati2 Makan Obat (2) Hindari Pencemaran (2) Ibufropen (1) Info Covid-19 (8) Info Virus (1) Jenis Batuk (1) Jika Tertular Covid19 (1) Kabar Baik (1) Kehidupan Berharga (1) Kerongkongan Lembabkan (1) Kesaksian (2) Kesatuan Yg Berbeda (1) Kesehatan (2) Kisah Nyata (3) Kisah Nyata Kena Covid19 (1) Korban Covid-19 (2) Kurangi Resiko (1) Langkah Pencegahan (1) Lawan Covid-19 (21) Lawan Virus (11) Medsos Covid-19 (1) Menangkal Penularan (1) Mengura (1) Mengurangi Resiko (1) Minum Terus (1) Motivator (1) Mudah Murah (1) Nasihat Ini OK (1) New Normal (1) ngi Resiko (1) Obat Virus (1) Obat Yang Benar (1) Pandemi (1) Patuhi Protokol Kesehatan (1) Penanganan Virus (1) Penangkal Virus (1) Pencegahan (1) Pencegahan Bersama (3) Pencegahan Covid19 (1) Pencegahan Virus (3) Pendusta (1) Pengamat Politik (1) Penggunaan Masker (1) Penularan Tanpa Sengaja (1) Penularan Virus (1) Penyebaran Virus (1) Perawatan Covid (1) Peringatan Pertama (1) Rapid Test (1) Relawan Test Covid-19 (1) RS Rujukan (1) Rujukan Covid19 (1) Sebarkan (1) Semakin Ganas (1) Sembuh Total (1) Sementara (1) Serba Serbi (1) Sering Minum (1) Sharing Pengalaman (1) Surat Terbuka (3) Susah Dibilangin (1) Tanda Terineksi Virus (1) Tanda2 Terpapar Covid (1) Tanpa Gejala (1) Tes Massal (1) Test Covid-19 (1) Testimoni (2) Tidak Ada Mustahil (1) Tindakan Pencegahan (1) Tingkatkan Kekebalan (1) Tolong Menolong (1) UUDarurat Covid-19 (1) Vaksin (1) Ventilator (1) Viral Load (1) Virus Dan Negara (1) Wabah Covid-19 (5) Wajib Diketahui (1) Wakil Rakyat (1) Waspada Selalu (2)