Latest News

Showing posts with label Akan Berakhir. Show all posts
Showing posts with label Akan Berakhir. Show all posts

Saturday, April 4, 2020

Covid-19 Akan Cepat Berakhir Di Indonesia

*Ada Lima (5) Alasan Covid-19 Akan Cepat Berakhir Di Indonesia.*
[lawancovid19.blogspot.com]

1.Indonesia terdiri dari beratus-ratus pulau.Di setiap pulau ditumbuhi oleh ribuan jenis pepohonan dan semak belukar.Dan semak belukar ini mengandung banyak antiseptik.Aroma daun,kembang, dan buahnya berterbangan kesegala arah ikut membantu mematikan virus yang paling besar dan kecil sekalipun.

2.Indonesia berada di belahan dunia yang memiliki iklim tropis dan banyak hujan dan angin.Saat angin berembus,virus berterbangan ke udara bebas.Virus yang tinggal di udara dimatikan sinar ultra violet matahari,dan virus yang hinggap di daunan mati sendiri pengaruh antiseptik daun.Pada saat hujan, virus di udara disapu bersih menyerap ke dalam tanah dan virus musnah di tanah.

3.Penduduk Indonesia dapat dikatakan hampir 95% senang memakan dengan lauk,sayur,daging yang dibumbui bermacam macam jenis.Kita lihat masakan Padang, semua masakan disertai dengan bermacam-macam bumbu.Di sana ada Jahe.Merica,Lengkuas,Sere,Bawang,Cabe,dan lain-lain semua dapat dikategorikan pembunuh kuman atau sejenis virus.Bukan rahasia lagi,semua negara lain sangat tertarik akan Indonesia karena Indonesia kaya akan bumbu. Hampir semua bumbu ini dapat membunuh kuman dan sering dijadikan obat mujarab berbagai macam penyakit.

4.Sebagian besar penduduk Indonesia yang tinggal di desa  bahkan yang sudah hijrah ke kota besar masih mengikuti kebiasaan hidup di desa,seperti pagi mimum kopi pait,minum jamu (berpuluh macam rasa) sore hari,merokok tembakau asli,mengunyah tembako plus gambir,kapur dan sirih.Hampir di setiap pasar tradisional ada banyak ditemukan tumbuhan tersebut,yang semuanya mengadung antiseptik yang mematian virus dan sejenisnya.

5.Secara psikologis orang Indonesia pemberani.Tidak takut mati.Sikap tenang,dan terlalu pecaya diri.Sisi negatifnya adalah sering terlalu menyepelekan himbauan bahaya.Tentu bukan itu yang dimaksud. Pemberani yang dimaksud di sini adalah,sikap menolak petaka,di dalam dirinya itu ada sifat ...aaah itu kecil,tidak apa-apa,aku lebih kuat,dan pada umumnya menghadapi pandemi yg tidak kelihatan ini,mereka lebih tenang dan terkesan santai...hal ini membuat anti body mereka aktif 100% untuk menyerang kuman yang masuk ke tubuh mereka.

Kesimpulan, kalau seandainya orang semakin sadar dan mengikuti himbauan pemerintah, untuk tinggal di rumah,social distance seraya makan makanan sehat,ditambah mengkonsumsi ramuan tradisional Indonesia dengan rutin ditambah olah raga yang cukup,dan panaskan badan di sinar pagi matahari pagi, virus akan cepat musnah dari sekitar kita.
Kalau semua kita menyadari hal tersebut seranya memanfaatkan kekayaan alam kita yang ada,sebelum akhir April 2020 penyebaran Covid-19 akan terus berkurang.Bahkan Covid-19 akan punah lebih cepat sebelum akhir April.Tetap waspada dan satu hal lagi, *rajin berdoa* untuk keselamatan pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia (jmg).
[lawancovid19.blogspot.com]

-----+--------------------+------------

Pendapat lain baca laporan di bawah ini:

*KABAR BAIK*

Diantara kabar kematian, orang jatuh sakit, kehilangan pekerjaan, dan ekonomi yang lesu, kita mencatat ada kabar baik. Ayo saling berbagi fakta-fakta positif untuk memelihara optimisme.

*Pandemi Diperkirakan Segera Berakhir*
Laporan Universitas Teknologi dan Desain Singapura (SUTD) menyebutkan, penyebaran Covid-19 di Indonesia diprediksi akan berakhir 23 Juni 2020, dengan kondisi 99% kasus selesai. Senada dengan hasil penelitian itu, Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mengatakan, Presiden Jokowi meminta gugus tugas terus bekerja lebih keras, lebih patuh, lebih disiplin agar pada bulan Juni Covid-19 di Indonesia dapat diturunkan, sehingga di bulan Juli situasi diharapkan dapat normal kembali.

Sumber: https://m.detik.com/news/berita/d-4993162/kapan-virus-corona-di-indonesia-berakhir-ini-prediksinya

*Muncul Gerakan Solidaritas Bantu Warga*
Pandemi mendorong solidaritas masyarakat untuk saling bantu. Relawan Partai Solidaritas Indonesia di Jakarta terus bergerak setiap hari membantu rakyat yang terpaksa menggelandang karena tidak mampu lagi membayar uang kontrakan akibat dampak Corona. Relawan PSI membantu menyewakan rumah kecil bagi suami-istri, 3 balita dan satu bayi yang sebelumnya terlantar di trotoar. Ibu Yanti yang saat ditemukan sedang hamil dibawa ke bidan untuk diperiksa. Relawan PSI menyalurkan bantuan dari para donatur yang menyumbangkan kasur, susu, obat-obatan serta vitamin, agar keluarga Sang Ibu, serta janin yang dikandungnya bisa bertahan melewati masa sulit.

Sumber: https://kumparan.com/kumparannews/psi-sebut-tunawisma-di-jakarta-meningkat-imbas-corona-desak-pemprov-bertindak-1tHF3ASrkc7

*Sejumlah Negara Mulai Longgarkan Lockdown*
Seiring dengan penurunan laju infeksi dan kematian akibat Covid-19, sejumlah negara mulai melonggarkan kebijakan lockdown secara terbatas dengan membuka kembali sekolah, pabrik, dan bisnis. Di China dan Norwegia, misalnya, meski sudah memulai kembali aktivitas belajar, para murid dan guru tetap menjalani pemeriksaan suhu tubuh di gerbang sekolah. Mereka juga diwajibkan menggunakan masker, serta membawa kantong sampah, disinfektan dan hand sanitizer. Pelonggaran serupa juga diberlalukan di Selandia Baru, Jerman, dan beberapa negara lain. Namun demikian, mereka mewajibkan warga yang keluar rumah untuk tetap menjaga jarak, memakai masker, dan menerapkan standar kesehatan baru di ruang publik.

Sumber: https://kompas.id/baca/internasional/2020/04/28/laju-infeksi-melandai-karantina-mulai-longgar/

*Solidaritas Dunia untuk Indonesia*
Sepuluh negara, sembilan organisasi internasional, dan 70 organisasi nonpemerintah memberi bantuan bagi Indonesia untuk mengatasi Covid-19. Sebanyak 25,1 juta dollar bantuan AS telah terealisasi. Sembilan negara itu adalah China, Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Vietnam, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Uni Emirat Arab, dan Rusia. Adapun bantuan dari organisasi internasional, yaitu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Bank Pembangunan Asia (ADB), Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Badan Program Pembangunan PBB (UNDP), Global Fund, dan Bank Pembangunan Islam (IDB). Bantuan ini adalah bagian dari gerakan solidaritas global mengatasi pandemi Covid-19.

Sumber: https://kompas.id/baca/humaniora/2020/04/27/bantuan-mengalir-untuk-indonesia/

Ayo sebar kabar positif. Catat hal-hal baik yang terjadi sekitarmu dan bantu sebarkan.

Wednesday, March 25, 2020

PEMENANG NOBEL PREDIKSIKAN, TIDAK TERLALU LAMA LAGI WABAH CORONA AKAN MEREDA .



Jangan panik bila mendengar ada kenaikan jumlah pasien Corona yang berlangsung begitu cepat.

Dalam sebuah epidemi kenaikan jumlah adalah hal normal, namun perlahan-lahan jumlahnya akan menurun tajam.

Ini adalah pesan yang disampaikan Michael Levitt,  ahli biofisika dan pemenang Nobel asal Stanford. yang memprediksi akan ada peredaan wabah Corona dalam waktu tak terlalu lama (LA TIMES, 23 Maret 2020)..

Levitt sebelumnya secara akurat memprediksi penurunan wabah Corona di China.

Levitt tidak percaya wabah Corona di dunia akan berlangsung berbulan-bulan dan memakan korban jutaan orang.

"Yang kita harus lakukan adalah jangan panik!" katanya. Secara umum, katanya "kita akan baik-baik saja".

Bagi Levitt, menerapkan social distancing yang masuk di akal (resonable social distancing), sudah cukup untuk mencegah berjatuhannya korban secara cepat.

Dari pengamatannya, terdapat pola serupa di dunia.

Pada awalnya akan ada 'ledakan', peningkatan secara cepat  jumlah orang yang teridentifikasi terkena Corona. Seiring dengan itu, jumlah orang yang meninggal pun akan bertambah dengan cepat.

Jumlah korban ini di hari-hari berikutnya akan terus bertambah, namun dengan laju yang lebih rendah.  Bila laju penambahan jumlah secara konsisten menurun di banding hari-hari sebelumnya, itu adalah tanda-tanda bahwa wabah akan mereda.

Levitt sebelumnya secara tepat memprediksi meredanya wabah Corona di Cina.

Setelah mempelajari statistik korban,  pada 1 Februari, Levitt mengeluarkan prediksi yang dikutip banyak media Cina, bahwa kasus Covid-19 di negara itu akan mencapai 80.000 korban dengan 3.250 meninggal

Ramalannya kurang lebih akurat. Pada 16 Maret, jumlah penderita Corona mencapai 80.259 kasus dengan 3.245 meninggal. Penambahan pasien setiap hari saat ini sudah sangat sedikit. Dapat dikatakan, epidemi di Cina sudah berakhir.

Levitt  yang memenangkan Nobel pada 2013, memprediksi negara-negara lain pun akan mengikuti pola serupa, bahkan tanpa harus menjalankan sistem lockdown ketat seperti yang dilakukan Cina.

Ia kini menganalisis data dari 78 negara yang melaporkan adanya penambahan 50 kasus baru setiap harinya. Dia melihat adanya 'tanda-tanda pemulihan' di banyak negara itu.

Yang menjadi fokus perhatiannya bukanlah total jumlah kasus, namun jumlah kasus baru yang teridentifikasi setiap hari.

 “Jumlahnya tentu saja masih mengkhawatirkan, tetapi tanda-tandanya jelas bahwa ada pelambatan kenaikan."

Dia bahkan melihat itu terjadi di Iran. Meski penambahan kasus di Iran  setiap hari masih konstan (di atas 1.000), namun Levitt percaya Iran sudah melewati puncak krisis. "Iran sudah melewati titik tengah perjalanan."

Levitt juga menunjukkan apa yang terjadi di kapal Diamond Princess sebagai kasus penting. Diamond Princess adalah kapal di mana para penumpang berinteraksi secara intensif selama berhari-hari. Di kapal itu ada 3.711 penumpang, 712 terinfeksi dan 8 meninggal.

Artinya, dalam kapal sepadat itu, yang terkena mencapai 19,2%. Tapi yang meninggal 1,12% dari yang positif Corona.

Levitt menyatakan, masyarakat tidak boleh menganggap remeh Corona. Tapi juga jangan terlalu panik.

Dalam hal ini ia mengeritik media yang menciptakan kepanikan dengan menonjolkan data-data penambahan jumlah korban dan kisah orang terkenal yang terkena.

Levitt bahkan mengritik langkah-langkah lockdown atau  menutup roda ekonomi yang pada gilirannya akan melahirkan kekalutan kesehatan tersendiri, akibat tingginya jumlah orang yang kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian. Ia memperingatkan penelitian-penelitian yang menunjukkan peningkatan jumlah orang bunuh diri tatkala spiral ekonomi menurun.

Virus ini hanya akan tumbuh secara eksponensial bila tidak ada kontrol terhadapnya, kata Levitt.

"Kondisi sesungguhnya jauh dari tahap kehancuran sebagaimana yang mungkin dibayangkan."

Levitt juga merisaukan bahwa kepanikan akibat informasi tentang dampak Corona yang berlebihan akan mengakibatkan banyak orang takut dan justru tidak mau menyatakan dirinya terkena. "Mereka yang secara berani menyatakan dirinya terkena virus harus diperlakukan sebagai pahlawan," ujar Levitt.

https://www.latimes.com/science/story/2020-03-22/coronavirus-outbreak-nobel-laureate

Tags

Akan Berakhir (2) Analisa Politik (1) Anti Body (3) Aprisiasi (1) Arti Istilah (1) Arti Kata (1) Arti Lockdown (1) Artikel Persatuan (1) Artikel Virus (2) Atasi Masalah (2) Bawang Merah (1) Berita Baik (3) Berita Kepresidenan (1) Bersama Qlue (1) Biaya Covid19 (1) Breaking News (1) Cairan Panas (1) Chloroquin Mantab (1) Ciri2 Covid-19 (2) Dampak Pariwisata (1) Daun Sirih (1) Denny Siregar (1) Edukasi Covid-19 (1) Fungsi Masker (1) Gejala Corona (1) Gotong Royong (1) Hangat Lemon (1) Happy Hypoxia (1) Hati2 Makan Obat (2) Hindari Pencemaran (2) Ibufropen (1) Info Covid-19 (8) Info Virus (1) Jenis Batuk (1) Jika Tertular Covid19 (1) Kabar Baik (1) Kehidupan Berharga (1) Kerongkongan Lembabkan (1) Kesaksian (2) Kesatuan Yg Berbeda (1) Kesehatan (2) Kisah Nyata (3) Kisah Nyata Kena Covid19 (1) Korban Covid-19 (2) Kurangi Resiko (1) Langkah Pencegahan (1) Lawan Covid-19 (21) Lawan Virus (11) Medsos Covid-19 (1) Menangkal Penularan (1) Mengura (1) Mengurangi Resiko (1) Minum Terus (1) Motivator (1) Mudah Murah (1) Nasihat Ini OK (1) New Normal (1) ngi Resiko (1) Obat Virus (1) Obat Yang Benar (1) Pandemi (1) Patuhi Protokol Kesehatan (1) Penanganan Virus (1) Penangkal Virus (1) Pencegahan (1) Pencegahan Bersama (3) Pencegahan Covid19 (1) Pencegahan Virus (3) Pendusta (1) Pengamat Politik (1) Penggunaan Masker (1) Penularan Tanpa Sengaja (1) Penularan Virus (1) Penyebaran Virus (1) Perawatan Covid (1) Peringatan Pertama (1) Rapid Test (1) Relawan Test Covid-19 (1) RS Rujukan (1) Rujukan Covid19 (1) Sebarkan (1) Semakin Ganas (1) Sembuh Total (1) Sementara (1) Serba Serbi (1) Sering Minum (1) Sharing Pengalaman (1) Surat Terbuka (3) Susah Dibilangin (1) Tanda Terineksi Virus (1) Tanda2 Terpapar Covid (1) Tanpa Gejala (1) Tes Massal (1) Test Covid-19 (1) Testimoni (2) Tidak Ada Mustahil (1) Tindakan Pencegahan (1) Tingkatkan Kekebalan (1) Tolong Menolong (1) UUDarurat Covid-19 (1) Vaksin (1) Ventilator (1) Viral Load (1) Virus Dan Negara (1) Wabah Covid-19 (5) Wajib Diketahui (1) Wakil Rakyat (1) Waspada Selalu (2)