Latest News

Monday, April 13, 2020

Kabar Baik Covid-19 Mulai Nyaman...


KABAR BAIK, CONVID-19 MULAI NYAMAN DENGAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH ORANG INDONESIA, MEDIO MEI SELESAI?

Oleh : Marsda Pur Prayitno Wongsodidjojo Ramelan, Penganat Intelijen

Dr Forster seorang peneliti tentang virus Corona SARS-Cov2 mengatakan kepada MailOnline bahwa dari penemuan tiga tipe (A,B dan C) yang kini menginfeksi di seluruh dunia, ditemukan perkembangan, serta karakteristik masing2 tipe.

Ditemukan bahwa virus tipe A awalnya bermutasi menjadi tipe B di China, tetapi tipe C, 'princes' dari B, berevolusi di luar negara. Dia mengakui bahwa para ilmuwan tidak mengerti bagaimana tipe B telah 'menyingkirkan' pendahulunya dan menjadi lebih umum di China.

Tipe B ditemukan nyaman dalam sistem kekebalan tubuh orang-orang di Wuhan dan tidak perlu bermutasi untuk beradaptasi. Namun, di luar Wuhan dan di tubuh orang-orang dari lokasi yang berbeda, variasi mutasinya jauh lebih cepat. Tipe B menjadi umum di China tetapi silent killer ganas di Eropa.

Inggris sebagian besar dibombardir dengan kasus tipe B, dengan tiga perempat sampel pengujian sebagai strain itu. Swiss, Jerman, Prancis, Belgia dan Belanda juga didominasi oleh tipe B. Variasi lain yang berbeda, tipe C, turunan dari tipe B, menyebar ke Eropa melalui Singapura, menyerang Italia.

Ini menunjukkan ia beradaptasi untuk mencoba bertahan dan mengatasi perlawanan di antara populasi-populasi lain, seperti orang Barat. Analisis data menunjukkan jenis virus yang asli mungkin telah beredar di China sejak September tahun lalu.

Kalau melihat karakter mutasi dan tipe yang menyerang dunia, hal ini bisa merupakan indikasi penyebaran virus baru dan bisa benar-benar bagian dari bio war (?). Para ahli-ahli virus pasti sudah memahami karakteristik imunitas dari ras China, Asia dan Kaukasus (Barat).

Bagaimana dengan rumpun Melayu? Rumpun melayu/malay jelas berbeda sendiri ras nya, China bukan, dan India juga bukan. Sementara untuk Thailand/Myanmar/Jepang/Korea lebih dekat ke ras China.

Temuan ini sangat menarik, bisa jadi korban yg positif di Indonesia memang tidak harus sama atau sebesar yang di overseas. Akan tetapi death rate Indonesia cukup tingggi (8,7%), walau secara jumlah tidak sangat besar. Penyebab kematian diantaranya karena di Indonesia masih banyak yang pola hidupnya kurang baik seperti perokok, terkena penyakit/penyakitan dan lansia. Data tanggal 12 April yg meninggal 43, total 373 jiwa.

Gubernur DKI, menjelaskan bahwa 60 persen korban yg meninggal di DKI adalah lansia. Meninggal bukan karena murni convid tetapi karena komplikasi, Convid hanya sebagai pemicu baik lansia yg imunitasnya rendah atau mereka yg memiliki pentakit penyerta.

Covid-19 Mulai Nyaman dengan Kekebalan Orang Indonesia?

Pray setuju dengan kabar gembira, lonjakan kasus sembuh dari para pasien covid-19. Pada Minggu 12 April,  kasus sembuh bertambah sebanyak 73 kasus. Capaian ini sangat besar dibandingkan sehari sebelumnya, pada 11 April 2020, kasus sembuh hanya bertambah 4 orang menjadi 286 kasus. Sehingga total pada Minggu (12/4) sudah ada 359 kasus sembuh. Sementara dengan belum ditemukan anti virus atau obat yang pasti, kekebalan seseorang yang terpapar menjafi kunci kesembuhan.

Di Jakarta dalam sehari ada 60 kasus sembuh. Secara komulatif di DKI ada 142 pasien sembuh, Jatim ada 68 kasus sembuh. Jabar, Jateng, dan Bali  masing-masing 19 orang sembuh. Ini bagian dari bukti bukankah demikian.

Menurut perkiraan, Virus yang beredar di Indonesia bisa dari lokasi terdekat yaitu tipe C (Singapura) atau tipe A. Tapi bukan tidak mungkin bisa juga tipe B seperti yg beredar di Wuhan, tetapi sangat ganas dan mematikan di Eropa, menelan korban puluhan ribu di Swiss, Jerman, Prancis, Belgia dan Belanda. Variasi lain yang berbeda, tipe C, turun dari tipe B dan menyebar ke Eropa melalui Singapura menyerang dan membabi buta di Italia.

Seperti dijelaskan diatas, tipe B ini ditemukan nyaman dalam sistem kekebalan tubuh orang-orang di Wuhan dan tidak perlu bermutasi untuk beradaptasi.
Sebuah pertanyaan apakah Virus yang mengontaminasi orang Indonesia ini kini mulai nyaman dalam sistem kekebalan tubuh orang-orang Indonesia ras Melayu? sehingga yang sembuh semskin banyak. Setelah 42 hari, nampaknya  baik tipe A, B atau C, yang manapun tidak perlu bermutasi untuk beradaptasi, sehingga tidak menggila. Mungkin ini yg perlu diteliti lebih lanjut oleh peneliti Indonesia.

Nah kini setelah terus ditekankan physical distancing, para lansia melakukan isolasi mandiri, mereka yang terkena adalah golongan lebih muda. Mereka yang muda dengan imunitasnya sendiri bisa mengatasinya dan sembuh, jumlah yang sembuh semakin banyak. Bukankah ini bukti konkrit? Cepat atau lambat serangan akan berhenti dan imunitas akan terbentuk.

Pray bukan ahli virus, tetapi mencoba menganalisis berdasarkan fakta-fakta yang berlaku. Kita berdoa semoga yang Pray sampaikan benar. Pray kurang sependapat adanya teori bom waktu, hitungan penduduk 270 juta yang terkontaminasi harusnya sekian juta. Kalau dengan teori diatas, mungkin akhir April atau awal Mei ini Puncak kurva tercapai dan kurva akan melandai.

Kalau memang benar demikian berarti Allah menyayangi bangsa Indonesia. Ujian dan cobaan selesai, Covid inshaAllah selesai sebelum Idul Fitri dan kita bisa salat Ied bersama, bisa bersilaturahmi pada 23 Mei 2020, memeluk keluarga kita. Mari kita berdoa bersama dgn tulus ikhlas saat berpuasa Ramadan, semoga ancaman Covid-19 selesai,  Aamiin,Ya Rabbal Alamin. Demikian analisis singkat. Salam hormat dan tabah untuk Presiden Jokowi. Smg bermanfaat, Pray Old Soldier

Tags

Akan Berakhir (2) Analisa Politik (1) Anti Body (3) Aprisiasi (1) Arti Istilah (1) Arti Kata (1) Arti Lockdown (1) Artikel Persatuan (1) Artikel Virus (2) Atasi Masalah (2) Bawang Merah (1) Berita Baik (3) Berita Kepresidenan (1) Bersama Qlue (1) Biaya Covid19 (1) Breaking News (1) Cairan Panas (1) Chloroquin Mantab (1) Ciri2 Covid-19 (2) Dampak Pariwisata (1) Daun Sirih (1) Denny Siregar (1) Edukasi Covid-19 (1) Fungsi Masker (1) Gejala Corona (1) Gotong Royong (1) Hangat Lemon (1) Happy Hypoxia (1) Hati2 Makan Obat (2) Hindari Pencemaran (2) Ibufropen (1) Info Covid-19 (8) Info Virus (1) Jenis Batuk (1) Jika Tertular Covid19 (1) Kabar Baik (1) Kehidupan Berharga (1) Kerongkongan Lembabkan (1) Kesaksian (2) Kesatuan Yg Berbeda (1) Kesehatan (2) Kisah Nyata (3) Kisah Nyata Kena Covid19 (1) Korban Covid-19 (2) Kurangi Resiko (1) Langkah Pencegahan (1) Lawan Covid-19 (21) Lawan Virus (11) Medsos Covid-19 (1) Menangkal Penularan (1) Mengura (1) Mengurangi Resiko (1) Minum Terus (1) Motivator (1) Mudah Murah (1) Nasihat Ini OK (1) New Normal (1) ngi Resiko (1) Obat Virus (1) Obat Yang Benar (1) Pandemi (1) Patuhi Protokol Kesehatan (1) Penanganan Virus (1) Penangkal Virus (1) Pencegahan (1) Pencegahan Bersama (3) Pencegahan Covid19 (1) Pencegahan Virus (3) Pendusta (1) Pengamat Politik (1) Penggunaan Masker (1) Penularan Tanpa Sengaja (1) Penularan Virus (1) Penyebaran Virus (1) Perawatan Covid (1) Peringatan Pertama (1) Rapid Test (1) Relawan Test Covid-19 (1) RS Rujukan (1) Rujukan Covid19 (1) Sebarkan (1) Semakin Ganas (1) Sembuh Total (1) Sementara (1) Serba Serbi (1) Sering Minum (1) Sharing Pengalaman (1) Surat Terbuka (3) Susah Dibilangin (1) Tanda Terineksi Virus (1) Tanda2 Terpapar Covid (1) Tanpa Gejala (1) Tes Massal (1) Test Covid-19 (1) Testimoni (2) Tidak Ada Mustahil (1) Tindakan Pencegahan (1) Tingkatkan Kekebalan (1) Tolong Menolong (1) UUDarurat Covid-19 (1) Vaksin (1) Ventilator (1) Viral Load (1) Virus Dan Negara (1) Wabah Covid-19 (5) Wajib Diketahui (1) Wakil Rakyat (1) Waspada Selalu (2)